Wednesday, June 30, 2010

Fakta Baru Mengenai Penemu Sepakbola

Sebuah suratkabar Vatikan, L´Osservatore Romano, menemukan bukti bahwa salah satu suku di Paraguay, Guarani, memainkan sepak bola jauh sebelum Inggris mengklaim bahwa mereka menciptakan sepak bola.

Dalam pengetahuan yang awam tentang sepak bola bahwa olahraga ternama di dunia ini ditemukan di Inggris dan kemudian dimainkan ke sejumlah negara lainnya. Pada 1863, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian membuat peraturan baku sepak bola yang akhirnya menjadi cikal-bakal sepak bola modern saat ini.

Namun, pengetahuan itu dipatahkan oleh sebuah artikel di suratkabar Vatikan, L´Osservatore Romano, edisi Senin 28 Juni 2010. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa sepak bola justru kali pertama ditemukan oleh suku Guarani di Paraguay pada 1793, 70 tahun sebelum klaim Inggris.

Artikel tersebut menggunakan sumber seorang pendeta bernama Juan Manuel Peramas, yang menulis di buku harian ketika ditugaskan di Paraguay pada 1793. Peramas menulis, "(Para Guarani) biasanya bermain dengan bola itu, meski dibuat dari karet keras, tapi cukup ringan dan cepat jika ditendang, bola memantul dengan cepat sebelum dihentikan."

"Mereka tidak melempar bola dengan tangan, seperti yang kita lakukan, tapi menggunakan kaki dalamnya, mengumpan dan mengontrol dengan ketangkasan dan ketepatan."

Penulis artikel, Gianpaolo Romanato, menjadikan tulisan Peramas sebagai bukti bahwa Inggris bukanlah penemu sepak bola.

"Suku Guarani jelas-jelas tiga abad yang lalu sudah memainkannya. Pada akhirnya adalah mereka (Guarani) adalah benar-benar penemu sepak bola," papar Romanato.

Laporan: Haryanto Tri Wibowo
Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..

Paraguay Lolos, Jepang Membanggakan

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 29 Juni 2010

Perdelapanfinal
Paraguay 5 - 3 a.p (0-0) Jepang
Yuichi Komano (tiga dari kir-menunduk) sangat menyesalkan kegagalannya (Photo : Reuters)

Komano Hancurkan Mimpi Samurai Biru
Yuichi Komano menghancurkan mimpi Jepang melenggang ke babak perempatfinal untuk kali pertama. Armada Samurai Biru tumbang di tangan Paraguay lewat drama adu penalti di Stadion Loftus Versfeld, Selasa (29/6/2010). Komano gagal mengemban tugas sebagai algojo ketiga.

Kekuatan Uruguay dan Jepang di awal babak pertama tampak seimbang. Saling melancarkan serangan, namun keduanya tak meninggalkan benteng pertahanan. Beberapa peluang berbahaya sempat tercipta, namun kandas begitu saja.

Di menit 21, Lucas Barrios menggiring bola dengan indah di kotak pertahanan Jepang. Sebuah tendangan keras dilesakkan striker milik Borussia Dortmund dan penjaga gawang Eiji Kawashima melakukan penyelamatan cemerlang dengan kakinya.

Tak terduga, serangan balik Jepang sangat cepat. Hanya satu menit berselang, Daisuke Matsui nyaris menggetarkan gawang Paraguay lewat tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti. Penjaga gawang Justo Villar dengan susah payah meraih bola dan gol pun urung terjadi.

Demikian juga yang dialami Roque Santa Cruz dan Keisuke Honda. Tembakan Cruz (29’) masih melebar, sedangkan Honda (40’) hanya meleset beberapa inchi dari gawang Villar. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Satu tiket ke perempatfinal masih membayangi, kedua tim terlihat menaikkan tempo permainan. Sayang, peluang-peluang di babak kedua tak ubahnya seperti 45 menit pertama.

Namun kali ini, Jepang mendominasi jalannya laga. Memasuki menit 54, Matsui mengirim umpan silang dan disambut Yuto Nagamoto, yang langsung mengarahkan bola ke gawang. Namun, bola melengkung tersebut bukan masalah besar bagi Villar.

Enam menit berselang, giliran Cristian Riveros yang membuka kembali peluang Paraguay. Gelandang bernomor punggung 16 melayangkan tandukan di kotak penalti, di mana Kawashima sigap menyambut bola di depannya.

Laga terasa menjemukan, bahkan memasuki menit 90 tak satupun gol tercipta. Tambahan tiga waktu terlewatkan sia-sia dan skor kacamata belum berubah.

Terpaksa, kedua tim diberi kesempatan perpanjangan waktu 2x15 menit. Jepang mengawali peluangnya lewat Honda di menit 92, yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Nakamura.

Tandukan Barrios, tiga menit kemudian, juga belum merubah keadaan. Sama seperti Riveros di waktu normal, bola jatuh tepat di hadapan Kawashima. Tendangan bebas Honda saat memasuki menit 100 cukup berbahaya, namun Villar masih sanggup menepisnya.

Kedua tim belum kehabisan energi, hingga 15 menit pertama kedudukan masih sama kuat. Meski kemelut sempat terjadi di kotak pertahanan Paraguay, namun gawang Villar urung bergetar. Lagi, 15 menit berlalu tanpa selebrasi gol.

Ya, drama adu penalti menjadi pilihan terakhir. Paraguay mendapat kesempatan pertama dan Barreto ditunjuk sebagai algojo perdana. Bola pun mulus masuk ke gawang, Paraguay memimpin 1-0.

Yasuhito Endo menyamakan kedudukan, kemudian Barrios menambah keunggulan Paraguay 2-1. Makoto Hasebe mampu menaklukkan Villar dan kembali imbang 2-2.

Saat Riveros mencetak gol ketiga bagi Paraguay, Komano justru gagal mengeksekusinya. Tendangan pemain bernomor punggung 3 membentur tiang kanan atas gawang Villar dan melambung.

Algojo keempat Paraguay, Valdez, memperlebar jarak menjadi 4-2. Honda mengubah keadaan menjadi 3-4 dan Jepang masih menyimpan asa. Sayang, harapan tersebut kandas seketika seiring tembakan Cardozo tak mampu dibendung Kawashima.

Alhasil, Jepang tak perlu menurunkan algojo terakhirnya dan Paraguay berhak atas kemenangan 5-3. Satu lagi wakil Amerika Latin melenggang ke babak perempatfinal dan berpeluang bertemu dengan Portugal dan Spanyol, yang baru memperebutkan tiket dini hari nanti.


Susunan pemain:
Paraguay: 1-Justo Villar; 14-Paulo Da Silva, 3-Claudio Morel, 13-Enrique Vera, 6-Carlos Bonet, 20-Nestor Ortigoza, 21-Antolin Alcaraz, 10-Edgar Benitez, 16-Cristian Riveros, 9-Roque Santa Cruz, 19-Lucas Barrios.

Jepang: 21-Eiji Kawashima; 2-Yuki Abe, 22-Yuji Nakazawa, 4-Tulio, 3-Yuichi Komano; 5-Yuto Nagatomo, 16-Yoshito Okubo, 7-Yasuhito Endo, 17-Makoto Hasebe, 8-Daisuke Matsui, 18-Keisuke Honda. (far)

Sumber : okezone.com
Baca Selengkapnya..

Suporter Nekat Inggris Dikenakan Denda

Pavlos Joseph keluar dari gedung pengadilan di Cape Town (Photo: Reuters)

Pavlos Joseph bisa bernapas lega. Usai aksi nekatnya menerobos ruang ganti pemain Inggris saat menghadapi Aljazair, 18 Juni lalu, dia hanya diwajibkan membayar denda.

Joseph nekat memasuki ke ruang ganti skuad besutan Fabio Capello dan bertemu dengan David Beckham. Dia lantas memarahi mantan pemain Manchester United itu karena perfoma buruk Inggris yang berujung pada hasil imbang tanpa gol.

Seperti dikutip AP, Rabu (30/6/2010), atas tindakan nekat yang dilakukannya, Joseph akhirnya wajib membayar denda sebesar 750 rand (sekira 100 dolar AS), setelah tuduhan atas dirinya dibatalkan.

Sementara itu, jurnalis Inggris, Simon Wright, yang dituduh sebagai otak insiden tersebut diwajibkan memenuhi panggilan pengadilan, Juli 2010, usai membayar jaminan sebesar 3000 rand (390 dolar).

Pihak kepolisian yakin, Wright telah mengatur rencana ini untuk mencoreng sistem kemanaan selama Piala dunia berlangsung di Afrika Selatan. Namun media tempat Wright bekerja, Sunday Mirror, menolak tuduhan ini.

Sumber : okezone.com
Baca Selengkapnya..

Video Aksi Meludah Ronaldo Beredar di YouTube

Cristiano Ronaldo terlihat marah pada cameraman (AP Photo/Roberto Candia)

Portugal tersingkir dari Piala Dunia setelah kalah dari Spanyol 0-1, Selasa, 29 Juni 2010. Bintang Portugal Cristiano Ronaldo sepertinya kesulitan menerima kenyataan ini.

Usai pertandingan, ia melakukan tindakan yang tidak terpuji. Pemain termahal di dunia itu meludah ke arah cameraman. Rekaman aksi tercela ini sudah beredar luas di situs YouTube.

Perdebatan memang masih terjadi. Ronaldo bisa saja berkilah kalau dia hanya memang ingin meludah tapi tidak ditujukan pada sang cameraman. Tapi tentu meludah di hadapan orang lain selalu bisa disebut tidak terpuji.

Usai laga Ronaldo juga malas melayani pertanyaan para wartawan. Dia puasa bicara pada media massa yang mengerubunginya pasca pertandingan.

Pemain Madrid itu nampak kesal dengan kegagalan yang diraih timnya. Meski demikian, penampilan CR9 -julukannya di Madrid- tetap dibela oleh pelatih Carlos Queiroz.

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..

Kiper Argentina Anti-Teknologi

Perdebatan mengenai penggunaan teknologi di sepakbola semakin panas, menyusul blunder yang dilakukan korps wasit yang tidak mensahkan gol Frank Lampard ke gawang Jerman beberapa hari lalu.

Tak sedikit yang menyatakan jika teknologi video dibutuhkan sepakbola untuk bisa meminimalkan kesalahan di lapangan, namun FIFA ingin lebih mengedepankan faktor manusia selama pertandingan.

Sergio Romero adalah pemain yang pro dengan FIFA terkait hal ini. Menurutnya, faktor manusiawi yang menjadikan sepakbola menjadi menarik.

"Saya tidak mendukung penggunaan teknologi di sepakbola," tegasnya seperti dilansir AFP.

"Jika Anda memasang chip di dalam bola, maka Anda akan mengambil sisi hebat dari pemain dan sepakbola sebagai gaya hidup, dan bukan teknologi," tandasnya.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Media Uruguay Minta Maaf Pada Inggris

Harian terkenal di Uruguay, El Pais bersikap sportif dengan meminta maaf secara terbuka kepada tim Inggris. Permintaan maaf disampaikan karena kesalahan wasit Jorge Larrionda yang memimpin pertandingan Inggris melawan Jerman di babak 16 besar Piala Dunia 2010 berasal dari Uruguay.

Larrionda 'mempermalukan' Uruguay yang juga lolos ke perempat-final Piala Dunia karena tidak mengesahkan gol Frank Lampard ke gawang Jerman. Padahal, bola melewati garis gawang setelah membentur mistar. Gol itu seharusnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Namun, Larrionda tidak mengesahkan gol itu. Inggris sendiri kemudian kalah 4-1.

Dalam headline beritanya, El Pais menulis, 'Atas Nama Sepakbola: Maaf'. El Pais menuntut federasi sepakbola Uruguay juga mengirim surat permintaan maaf kepada FA.

Lampard sendiri sempat mengungkapkan harapannya agar sepakbola memanfaatkan teknologi garis gol. "Saya merasa heran mengapa sepakbola menjadi salah satu dari sedikit olahraga yang melarang penggunaan teknologi," jawabnya.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Trofi Piala Dunia Hilang!

Insiden mengejutkan terjadi di Afrika Selatan. Replika trofi Piala Dunia hilang!

Selasa (29/6/2010) waktu setempat, polisi di Johannesburg mengkonfirmasi hilangnya replika trofi Piala Dunia di markas sementara FIFA. Kabarnya, trofi tersebut telah dicuri.

“Kami tahu di sana ada pencurian dan kami sedang menyelidikinya,” ungkap komisaris polisi Bheki Cele, seperti dilansir Goal.

Replika trofi tersebut rencananya akan dipampang di panggung utama di Stadion Soccer City, saat partai final berlangsung pada 11 Juli mendatang. tak hanya trofi, beberapa perlengkapan lainnya juga turut diangkut para pencuri.

Polisi juga mengkonfirmasi bahwa 316 orang, di mana 207 di antaranya penduduk asli Afsel, sudah ditangkap karena melakukan tindak kejahatan yang berkaitan dengan Piala Dunia, sejak turnamen bergulir.

Sumber : okezone.com
Baca Selengkapnya..

Tuesday, June 29, 2010

Iran Senang AS & Inggris Tersingkir

Menteri luar negeri Iran Manouchehr Mottaki menyatakan, negaranya merasa senang melihat Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat sudah tersingkir dari Piala Dunia 2010 sejak awal.

Menurut Mottaki, kegagalan itu merupakan sebagai 'balasan' atas sikap ketiga negara tersebut yang ikut memberikan suara untuk menjatuhkan sanksi kepada Iran atas tudingan program nuklir. Sanksi diberikan karena negara barat merasa khawatir program itu sebagai wujud membuat bom.

“Apa yang kita lihat di arena politik internasional telah secara identik diperlihatkan di Piala Dunia yang ke-19,” ujar Mottaki yang dilansir kantor berita IRNA seperti diwartakan Reuters.

“Negara-negara yang memainkan peranan penting dalam pemberian sanksi kepada Iran, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, sudah harus tersingkir sejak awal.”

Sepakbola merupakan olahraga nomor satu di Iran. Kendati tidak meloloskan tim nasional mereka ke Piala Dunia seperti empat tahun lalu, warga Iran tetap antusias menyaksikan Piala Dunia melalui siarang langsung televisi.

Brasil, salah satu negara yang menolak pemberian sanksi, menjadi favorit warga Iran untuk tampil menjadi juara dunia kali ini.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Laga AS Kontra Ghana Pecahkan Rekor Pemirsa


Amerika Serikat dan Ghana bukanlah kiblat dari sepakbola dunia, namun siapa yang menyangka jika laga ini memecahkan rekor pemirsa televisi.

Rekor itu pecah dalam sejarah sepakbola Amerika Serikat sebagai laga yang paling banyak ditonton di televisi.

Perusahaan Nielsen menyatakan setidaknya 19.4 juta pemirsa menyaksikan pertandingan ini secara live lewat dua jaringan televisi yang ada di AS. Jumlah pemirsa ini jauh melampaui rekor sebelumnya saat final Piala Dunia 1994 antara Italia melawan Brasil, dengan total pemirsa mencapai 18.1 juta.

"Rekor pemirsa ini membuktikan sepakbola sekarang sudah menjadi olahraga yang populer di AS," ungkap wakil presiden Perusahaan Nielsen Stephen Master yang dilansir Reuters.

"Di antara peningkatan situs jejaring sosial dan akses informasi tanpa batas terhadap sepakbola, di mana pun pertandingan dimainkan, ini adalah lingkungan yang tepat untuk sepakbola bisa berkembang di AS," lanjutnya.

Namun jika dibandingkan olahraga populer lain di AS, sepakbola masih harus mengakui keunggulan sepakbola Amerika, baseball dan basket dalam hal jumlah pemirsa. Pasalnya jumlah pemirsa mereka dalam satu pertandingan bisa mencapai puluhan juta pemirsa, hingga seratusan juta.

Ada pun untuk pertandingan itu sendiri, bisa dipastikan jika jutaan pemirsa di AS kecewa setelah menyaksikan laga itu, mengingat tim mereka kalah 2-1 dari Ghana dan gagal lolos ke babak berikutnya.


Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Marcelo Bielsa Terima Kekalahan

Pelatih Cili Marcelo Bielsa menerima kenyataan kalau timnya ternyata tidak terlalu cukup baik untuk bisa mengalahkan Brasil.

Komentarnya tersebut disampaikan setelah Selecao mengalahkan Cili 3-0. Kekalahan ini juga membuat skuad la Roja harus angkat koper dari Afrika Selatan.

"Tersingkirnya kami tepat. Kami memang akan bisa memiliki sebuah peluang yang lebih baik melawan sebuah tim yang lemah."

Tapi menghadapi superioritas Brasil hanya sedikit yang bisa dilakukan," ucap Bielsa usai pertandingan kepada La Repubblica.

Ditanya seputar masa depannya bersama Cili, Bielsa menjawab,"Sekarang bukanlah waktu yang pas untuk membahas masa depan saya. Saya tak tahu apa yang akan terjadi dan saya juga belum bisa membuat evaluasinya sekarang."

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Kiper Cili: Brasil Memang Lebih Baik

Kiper Cili Claudio Bravo menyampaikan penampilan Brasil memang jauh lebih baik ketika tampil menghadapi timnya di babak 16 besar dinihari tadi.

Walau demikian Bravo juga tak bisa menyembunyikan rasa kesal terhadap buruknya penampilan lini pertahanan Cili sehingga membuat gawangnya kebobolan hingga tiga gol.

"Kami memang telah memberikan segalanya di lapangan. Tapi tim kami begitu sangat rapuh kali ini," katanya kepada wartawan usai bertanding.

"Kami sebenarnya menyerang dengan sangat baik tetapi kami tak mengetahui kapan untuk bertahan," lanjutnya.

Bravo juga meyakini Brasil bakal bisa melangkah lebih jauh dan memenangkan turnamen ini. Ia menyebut Selecao sebagai tim tim terkuat yang kini berlaga di Afrika Selatan.

"Kami sebenarnya telah memberikan yang terbaik tetapi Brasil justru tampil lebih baik. Mereka ini adalah tim terbaik di dunia saat ini," ujarnya.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Brasil Jinakkan Cili

Berkat ketenangan yang prima, Brasil mampu mengatasi agresivitas Cili di babak 16 besar Piala Dunia 2010. Brasil unggul tiga gol tanpa balas melalui gol-gol Juan, Luis Fabiano, dan Robinho.

Berada dalam status yang tidak diunggulkan, Cili mengambil inisiatif melancarkan tekanan sejak pertandingan dimulai. Kecepatan Alexis Sanchez dan ditunjang dengan permainan kombinasi umpan memaksa lini pertahanan Brasil waspada sejak dini.

Beberapa kali umpan-umpan diagonal Cili diterima Humberto Suazo ataupun Jean Beausejeour di kotak penalti Brasil. Namun, mereka gagal melepaskan tembakan yang benar-benar menguji kebolehan Julio Cesar.

Untuk membalasnya, Brasil tak hanya mengandalkan keunggulan, tetapi juga pengalaman. Pelan-pelan serangan mereka bangun melalui sisi kanan yang ditempati Maicon. Sama seperti Cili, Brasil tak memperoleh peluang bersih sampai setengah jam pertandingan. Sekali waktu Ramires melepaskan tendangan jarak jauh yang dapat dijinakkan oleh kiper Carlos Bravo.

Dalam sebuah tekanan yang dilancarkan para pemain Cili, Kaka menahan laju Mauricio Isla. Insiden itu tak lepas dari pengamatan wasit Howard Webb yang lantas memberi pemain andalan Brasil itu kartu kuning. Hukuman tersebut merupakan yang kali ketiga didapat Kaka sepanjang turnamen ini.

Brasil baru memecah kebuntuan pada menit ke-35. Berawal dari tendangan pojok Maicon, Juan berada dalam posisi yang leluasa untuk menyundul. Bola meluncur deras tanpa sanggup dihalau Bravo.

Lepas sudah beban di bahu para pemain Brasil. Tiga menit berselang, mereka menggandakan keunggulan. Dalam sebuah kombinasi cantik antara Robinho dan Kaka, Luis Fabiano lolos dari jebakan off-side di dalam kotak penalti Cili. Sekali gerak, Fabiano mengecoh Bravo dan mendorong bola masuk ke dalam gawang melompong.

Ketinggalan dua gol disambut raut kegusaran di wajah pelatih Cili, Marcelo Bielsa, di bangku cadangan. Tak mau membuang waktu, Bielsa langsung melakukan pergantian pemain saat jeda. Pablo Contreras dan Mark Gonzalez digantikan dengan Jorge Valdivia dan Rodrigo Tello untuk menunjang strategi ofensif Cili.

Namun, keadaan di babak kedua tak banyak berubah. Permainan cepat Cili tak mampu meruntuhkan ketenangan Brasil. Berkali-kali Alexis Sanchez menguji kebolehan para bek Brasil, tapi umpan mematikan tak kunjung datang.

Penampilan majal Cili harus dibayar mahal. Sekali gebrak, Brasil berhasil menambah satu gol lagi pada menit ke-59. Berawal dari akselarasi Ramires, Robinho berhasil melesakkan bola untuk kali ketiga ke gawang Bravo.

Kini, sebuah misi yang mustahil bagi Cili. Mereka masih bersemangat mencari gol balasan. Sebuah kerja keras Sanchez pada menit ke-66 hanya diakhiri dengan tendangan Valdivia yang jauh dari sasaran. Striker andalan Humberto Suazo memperoleh dua peluang beruntun pada pertengahan menit 70-an. Pertama, tendangannya bisa dimentahkan Cesar. Kedua, dari sepakan penjuru yang dihasilkan beberapa saat kemudian, tendangan volinya membentur mistar.

Sebelum dua peluang Suazo, Robinho kembali mengancam gawang Cili. Untunglah jala gawang Cili tak bergetar untuk kali keempat karena Bravo berhasil mementahkan tendangan Robinho keluar lapangan.

Hingga 90 menit waktu berjalan, dengan serangkaian upaya membongkar pertahanan Brasil, Cili tak mampu mengubah kedudukan. Brasil menang 3-0 dan melaju ke babak delapan besar untuk berhadapan dengan Belanda.

Pada pertandingan tersebut, Brasil takkan diperkuat Ramires yang menerima kartu kuning keduanya sepanjang turnamen sehingga harus absen akibat sanksi akumulasi kartu.

Susunan pemain:
Brasil Julio Cesar; Lucio, Juan, Michel Bastos, Maicon; Gilberto Silva, Ramires, Dani Alves, Kaka / Kleberson (81'), Robinho / Gilberto Melo (85'); Fabiano / Nilmar (76').
Cili Bravo; Jara, Fuentes, Contreras / Valdivia (46'); Vidal, Isla / Millar (62'), Gonzalez / Tello (46'), Carmona; Beausejour, Sanchez, Suazo.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Asisten Wasit Kontroversial Tolak Minta Maaf Atas Insiden "Gol" Lampard

Asisten wasit yang tidak mengesahkan gol Frank Lampard ke gawang Jerman pada babak 16 besar Piala Dunia 2010 menolak meminta maaf.

Mauricio Espinosa adalah orang yang berada di balik salah satu kisah paling kontroversial di Piala Dunia kali ini karena menganggap bola pantulan tendangan Lampard belum melewati garis gawang Manuel Neuer. Seandainya disahkan, Inggris berhasil menyamakan kedudukan 2-2 dan barangkali bisa mencegah hasil memalukan kalah 4-1 dari rival bebuyutannya itu.

"Baiklah, saya tak mau membahas pertandingan itu," ujar Espinosa saat ditemui London Evening Standard.

Saat ditanyakan apakah ingin meminta maaf, asisten asal Uruguay itu menjawab, "Tidak. FIFA tidak mengizinkan saya bicara soal pertandingan. Itu sudah peraturan."

Espinosa, yang berprofesi sebagai guru, didekati David Beckham saat jeda pertandingan untuk ditanyakan penjelasannya tentang insiden tersebut. Pria berusia 38 tahun itu terlihat bergumam "Ya, Tuhan" setelah menyaksikan replay tendangan Lampard.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Takkan Ada Lagi Tayang Ulang di Stadion

Setidaknya ada dua keputusan kontroversial yang dilakukan wasit di partai 16 besar Piala Dunia 2010. Satu di partai Inggris kontra Jerman dan satu lagi saat pertandingan Argentina melawan Meksiko.

Gol pemain Inggris Frank Lampard ke gawang Jerman tak diakui wasit. Padahal dari tayangan ulang jelas terlihat bola telah melewati garis gawang.

Di partai lain, striker Argentina Carlos Tevez justru diuntungkan. Walau jelas-jelas dari tayangan ulang di layar raksasa Tevez berada di posisi offside. Wasit tetap mensahkan golnya ke gawang Meksiko.

FIFA sadar kalau tayangan ulang akan berdampak buruk. Juru Bicara FIFA Nicolas Maingot mengatakan kalau tayang ulang di stadion tempat pertandingan berlangsung adalah sebuah kesalahan.

"Hal ini akan dikoreksi. Kami akan memperhatikan hal-hal seperti ini secara lebih baik," kata Maingot.

Panitia Lokal Piala Dunia Jermaine Craig sudah berkoordinasi dengan pihak broadcasting untuk mendiskusikan perihal tayangan ulang.

"Lewat sebuah evaluasi, seharusnya tayang ulang tidak usah diperlihatkan. Tapi semua sudah terjadi dan tak ada lagi yang bisa dilakukan," kata Carig. (Soccernet)

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..

Tekuk Chile, Brasil Jumpa Belanda

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 28 Juni 2010

Perdelapanfinal
Brasil 3 - 0 Chili
Juan 34', Luis Fabiano 38', Robinho 59'

Brasil sepertinya terlalu tangguh bagi Chile saat keduanya bertemu dalam babak 16 besar di Ellis Park Stadium, Johannesburg, 28 Juni 2010. Tim Samba mampu memetik kemenangan 3-0 tanpa balas atas Chile.

Duet lini depan Brasil Robinho dab Luis Fabiano serta ditopang oleh Kaka dari tengah lapangan benar-benar membuat repot lini belakang Chile. Tekanan demi tekana terus dibangun oleh skuat Dunga sepanjang 90 menit di lapangan.

Brasil membuka gol pertama lewat Juan setelah memanfaatkan umpan pojok. Juan berhasil memperdayai kiper Chile Claudio Bravo lewat tandukan kepalanya pada menit 35.

Tidak butuh lama Brasil untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Adalah penyerang Luis Fabiano yang ikut menyumbangkan gol ke gawang Chile.

Fabiano berhasil memperdayai kiper Bravo lewat sepakan kakinya setelah lepas dari kawalan dua pemain belakang Chile pada menit 38.

Unggul 2-0 pada babak pertama tidak membuat Brasil mengendorkan semangat menyerangnya saat memasuki babak kedua. Upaya untuk menambah pundi-pundi gol terus dilakukan.

Serangan yang dibangun lewat sisi kanan dan kiri lapangan terus dilakukan di tengah upaya Chile melakukan tekanan untuk menghentikan serangan Brasil. Namun, upaya Chile belum membuahkan hasil.

Kali ini giliran penyerang Robinho yang ikut menyumbang gol ketiga bagi Brasil pada menit 59. Pemain yang pernah merumput di klub Real Madrid itu dengan memanfaatkan umpan terobosan dari lini tengah.

Dengan tenang Robinho langsung melesakkan bola ke gawang Chile. Bola yang meluncur deras tidak mampu ditangkap oleh Bravo. Skor menjadi 3-0 untuk Brasil.

Sementara Chile, meski kalah 3-0 bukan berarti minim peluang. Anak asuhan Marcelo Bielsa juga berusaha sama dengan Brasil.

Hanya saja, Chile tidak seberuntung Brasil. Dua usaha tembakan Humberto Suazo pada menit 74 dan 76 dapat ditepis kiper Brasil Julio Cesar.

Tertinggal 3-0 tidak mengendorkan semangat Chile untuk menyamakan skor. Tapi, sampai peluit panjang dibunyikan, Chile tetap kalah 3-0 dari Brasil.

Dengan kemenangan itu, Brasil berhak melaju ke babak perempat final. Brasi di perempat final akan bertemu dengan Belanda yang dalam pertandingan sebelumnya menang atas Slovakia 2-1.

Susunan pemain

Brasil: 1-Julio Cesar; 4-Juan, 3-Lucio, 6-Michel Bastos, 2-Maicon, 8-Gilberto Silva, 18-Ramires, 10-Kaka (20-Kleberson 79'), 11-Robinho (16-Gilberto Melo 85'), 13-Dani Alves, 9-Luis Fabiano (21-Nilmar 76').

Chile: 1-Claudio Bravo; 18-Gonzalo Jara, 5-Pablo Contreras (21-Rodrigo Tello 46'), 2-Ismael Fuentes, 4-Mauricio Isla (20-Rodrigo Millar 61'), 6-Carlos Carmona, 15-Jean Beausejour, 8-Arturo Vidal, 11-Mark Gonzalez (10-Jorge Valdivia 46'), 7-Alexis Sanchez, 9-Humberto Suazo.

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..
yiufgukm Baca Selengkapnya..

uym,kfy

u,yfuk Baca Selengkapnya..

kj.

kjgjk.j Baca Selengkapnya..

jhm,g,gj

jhk,g, Baca Selengkapnya..

Tevez Tahu Dirinya Off-Side

Carlos Tevez mengakui dia tahu kalau dirinya berada dalam posisi off-side saat mencetak gol pembuka kemenangan tim nasional Argentina atas Meksiko 3-1 pada babak 16 besar Piala Dunia 2010 di Soccer City, Johannesburg, Senin (28/6) dinihari WIB.

Striker Manchester City tersebut mencetak dua gol bagi tim asuhan Diego Maradona pada pertandingan tersebut, dengan gol kedua yang tak perlu diragukan lagi membuktikan kualitas yang dimilikinya.

Gol pertama Tevez, yang memberikan keunggulan bagi Argentina di pertengahan babak pertama, menimbulkan kontroversi karena saat Lionel Messi melambungkan bola ke arah Tevez untuk kemudian disambut dengan kepalanya, dirinya berada pada posisi off-side.

Replay dari gol tersebut, yang ditayangkan di layar besar dalam stadion, menegaskan posisi Tevez, sehingga mengundang protes dari para pemain Meksiko agar gol tersebut tidak disahkan. Namun wasit Roberto Rosetti dan asistennya tidak menggubris hal ini dan tetap mengesahkan gol Tevez. Tevez sendiri menyatakan dia memang egois dengan membiarkan wasit mengambil keputusan itu.

“Awalnya saya pikir dia [Rosetti] akan berkata kalau itu tidak gol, tapi kemudian saya melihat tanda darinya dan mulai merayakan [gol], dan saya senang,” ujar Tevez.

“Saya tahu saya off-side, saya tahu saya egois tapi selama mereka menyatakan itu gol, hal itu tidak masalah bagi saya dan tim.”

“Tim ini berkembang dalam setiap pertandingan. Kami makin kuat dalam tiap pertandingan dan mampu memenanginya, inilah yang terpenting. Kami bisa memenangkan Piala Dunia,” tandasnya.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Robben-Sneijder Loloskan Belanda

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 28 Juni 2010

Perdelapanfinal
Belanda 2 - 1 Slovakia
Arjen Robben 18', Wesley Sneijder 84' --- Robert Vittek 93'

Belanda meraih satu tiket ke perempat-final Piala Dunia 2010 setelah menundukkan Slowakia dengan skor tipis 2-1 di Moses Mabhida Stadium, Durban, Senin (28/6) malam WIB.

Adalah gol dari Arjen Robben di pertengahan babak pertama dan sumbangan Wesley Sneijder di akhir babak kedua yang memastikan kemenangan Belanda di laga ini.

Dengan hasil ini, Belanda tinggal menunggu lawan yang harus dihadapi di babak perempat-final, antara Brasil dan Cili, yang baru akan melangsungkan laga mereka dinihari nanti di Ellis Park Stadium, Johannesburg.

Jalannya Pertandingan

Slowakia memulai laga dengan bagus, tapi Belanda bisa unggul lebih dulu ketika pertandingan memasuki menit ke-18 lewat gol Arjen Robben.

Memaksimalkan serangan balik cepat yang digagas Wesley Sneijder, Robben yang mendapat bola kiriman dari lini belakang langsung merangsek masuk ke jantung pertahanan Slowakia, mengecoh tiga pemain sebelum melepas tendangan keras kaki kiri menyusur tanah ke tiang dekat gawang Slowakia yang gagal dihalau Jan Mucha.

Di menit 40, kiper Slowakia itu berhasil mengamankan gawangnya lewat aksi Robin Van Persie dan tendangan kaki kanannya.

Di babak kedua, Belanda tampil lebih menekan. Hasilnya di menit 50, Robben nyaris menjebol gawang Slowakia jika saja tendangan kaki kirinya tidak ditepis Mucha. Kiper Slowakia itu juga melakukan penyelamatan gemilang satu menit kemudian dengan memblok tendangan Mark Van Bommel dengan kepalanya.

Memasuki menit ke-63, Maarten Stekelnburg membuat dua penyelamatan penting. Yang pertama dengan mentip tendangan keras Miroslav Stoch, dan kemudian memblok sepakan keras Robert Vittek dari jarak dekat.

Di menit 72, giliran Mucha yang melakukan penyelamatan dengan menepis bola tendangan keras Dirk Kuyt dari luar kotak penalti. Namun di menit 84, Mucha harus menerima fakta gawangnya kecolongan untuk kali kedua setelah bola sodoran Dirk Kuyt berhasil dituntaskan dengan baik oleh Sneijder.

Belanda sempat beberapa kali mengancam gawang Slowakia di sisa waktu yang ada, namun gagal memperbesar keunggulan. Sementara Slowakia mendapat hadiah tendangan penalti setelah Stekelenburg menjegal Jakubko di kotak terlarang. Vittek berhasil memperkecil kedudukan menjadi 2-1, di mana skor tersebut menjadi hasil akhir pertandingan.

Susunan pemain:
Belanda: Stekelenburg, Van Bronckhorst, Mathijsen, Heitinga, Van der Wiel, De Jongm Van Bommel, Kuyt, Sniejder (Affelay 90), Robben (Elia 70), Van Persie (Huntelaar 80)

Slowakia: Mucha, Pekarik, Skrtel, Durica, Zabavnik (Jakubko 86), Kucka, Stoch, Weiss, Hamsik (Sapara 86), Jendrisek (Kopunek 71), Vittek
Baca Selengkapnya..

hjm,g

jh,v, Baca Selengkapnya..

Tevez Mengaku, Tapi Mengapa Merayakan Golnya?

Argentina diuntungkan oleh keputusan wasit yang mensahkan gol Carlos Tevez saat menghadapi Meksiko di 16 besar Piala Dunia. Padahal Tevez jelas-jelas berada dalam posisi offside.

Tayangan ulang di stadion dengan jelas memperlihatkan kalau Tevez ada di depan dua pemain bertahan terakhir Meksiko. Dan ternyata, Tevez juga mengakui hal ini.

"Mulanya saya kira wasit bilang itu tidak gol. Lalu saya lihat dia memberikan tanda dan saya lalu merayakannya karena saya senang," kata Tevez.

Memang muncul pertanyaan kenapa Tevez 'bersenang-senang' di atas penderitaan Meksiko kalau ternyata dia sendiri merasa kalau offside telah terjadi.

"Saya tahu kalau saya telah bertindak egois tapi selama wasit bilang kalau itu gol maka tak ada masalah buat saya."

Melawan Meksiko, akhirnya Argentina menang 3-1. Mereka akan bertemu Jerman di perempat final. (World Cup)

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..

Monday, June 28, 2010

Meksiko Tersingkir Karena Dua Kesalahan

Meksiko gagal menghentikan laju Argentina di 16 besar Piala Dunia 2010. Tampil di Stadion
Soccer City, Johannesburg, Senin (28/6) dinihari WIB, Meksiko dipaksa menyerah 3-1 oleh Argentina. Akibatnya, Meksiko tersingkir dan Argentina yang melaju ke perempat-final untuk menghadapi Jerman.

Pelatih Javier Aguirre mengungkapkan dua kesalahan fatal mengakibatkan Meksiko tersingkir. Menurutnya Carlos Tevez dalam posisi offside saat mencetak gol pertama. Selain itu, pertahanan El Tri sangat buruk sehingga begitu mudah diobrak-abrik oleh Tevez dan Gonzalo Higuain.

Bahkan Higuain berhasil memanfaatkan kesalahan fatal Ricardo Osorio untuk mencetak gol
kedua. Selanjutnya, Tevez memantapkan kemenangan Argentina. Gol dari Javier Hernandez
sekadar memperkecil kekalahan Meksiko karena mereka sudah tak mampu untuk bangkit.

"Pada menit-menit awal, kami lebih superior. Tapi kami kemudian kebobolan oleh gol yang
sesungguhnya jelas offside. Kami juga melakukan kesalahan dalam pertahahan. Dua kesalahan
ini membuat perbedaan yang besar," kata Aguirre.

"Kami benar-benar kecewa dengan gol pertama itu. Kami berusaha keras agar mental kami
tetap kuat dan fokus untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Tapi kami kembali melakukan
kesalahan pada gol kedua," lanjutnya.

Meski tersingkir, namun Aguirre menilai Meksiko memiliki masa depan bagus. Pasalnya, El Tri memiliki pemain muda bertalenta yang bakal mencapai puncak kematangan di Piala Dunia 2014 di Brasil.

"Kami memiliki generasi yang hebat. Kami harus bisa memaksimalkannya. Saya yakin empat tahun lagi mereka mencapai puncak," tandas Aguirre.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Argentina Akan Tantang Jerman

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 27 Juni 2010

Perdelapanfinal
Argentina 3-1 Meksiko Baca Selengkapnya..

Inggris Tersingkir, David James Tampil Telanjang

Kiper Inggris tampil telanjang di sampul majalah Cosmopolitan (tempointeraktif)

Publik Inggris dibuat marah setelah melihat tim kesayangannya tersingkir dari Piala Dunia Afrika Selatan. Tersingkirnya tim Tiga Singa mungkin ada hubungannya dengan kelakuan para pemainnya di luar lapangan. Kali ini kiper utama tim David James rela memperlihatkan auratnya kepada publik.

James, 39 tahun sengaja tampil telanjang dalam majalah Cosmopolitan. Hal itu dilakukan stopper Portsmouth itu untuk Everyman, kampanye penyadaran kanker prostat dan testis yang diadakan sebuah lembaga riset kanker di Inggris.

Dalam fotonya James yang tampil tanpa selembar benang dan hanya ditutupi bola di depan kemaluannya. Pemani tertua yang tampil di Piala Dunia Afrika Selatan itu juga mengubah gaya rambutnya menjadi kribo sebelum mengubahnya kembali seperti saat ini yang terlihat dikepang.

Meski bukan pesolek di panggung catwalk, James akrab dengan dunia fesyen, Ia sempat melenggak-lenggok di panggung memperkenalkan karya perancang Italia Giorgio Armani pada 1995. Ia juga kerap tampil dandy dengan menggunakan t-shirt bergambar bunga serta jaket berpelindung kepala serta jeans ramah lingkungan.

Penampilan James di atas catwalk ternyata tak berbanding lurus di lapangan. Empat gol yang merobek gawang kiper bewok itu mengantar Inggris mengepak kopernya pulang kampung dari Piala Dunia 2010.

Sumber : tempointeraktif.com
Baca Selengkapnya..

Piala Dunia dan Angka

"Heran deh melihat orang ribut soal Piala Dunia. Apa enaknya sih nonton sepak bola? Sampai orang bela-belain nonton 1 bulan penuh?" tanya seorang teman siang itu membuka pembicaraan. Saya yang tengah menyantap sepotong tahu goreng tak menyangka mendapat pertanyaan ini.

Si teman memang saya kenal tak terlalu suka sepak bola. Padahal, sejak dua pekan lalu--11 Juni--sampai dua pekan ke depan-- 11 Juli--semua orang dipastikan bicara soal sepak bola, soal Piala Dunia di Afrika Selatan. Ada yang sampai menyebut ini bulan sucinya sepak bola.

Belum sempat saya menjawab, teman saya tadi sudah nyerocos lagi. "Saya tak habis pikir, orang sampai rela begadang demi tim favoritnya. Kalau saya sih mendingan tidur," katanya.

Hmmm... kalau tak dijawab makin panjang nih. "Bicara sepak bola bukan cuma soal 22 pemain yang berebut 1 bola kemudian mencetak gol. Piala Dunia adalah soal angka yang beredar di seluruh penjuru dunia," jawab saya.

"Oke, coba jelaskan," tantang si teman. Rupanya dia penasaran.

Piala Dunia adalah kompetisi sepak bola 4 tahunan yang mempertemukan semua anggota Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) dari 6 konfederasi--Afrika (CAF), Amerika Selatan (CONMEBOL), Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF), Asia (AFC), Eropa (UEFA), serta Oseania (OFC)--yang memperebutkan 32 tempat di putaran final.

Untuk bisa menjadi peserta tidaklah mudah. Perjalanan panjang harus dilakoni semua tim. Ada total 205 tim yang ikut babak kualifikasi, kecuali 1, Afrika Selatan, yang lolos otomatis karena menjadi tuan rumah.

Pertandingan kualifikasi pertama dilangsungkan pada 25 Agustus 2007 di Apia, antara tuan rumah Samoa melawan Tahiti. Kualifikasi baru berakhir 15 bulan kemudian, pada 19 November 2009, tepat ketika Uruguay memenangi playoff saat menghadapi Kosta Rika di Montevideo. Selama kualifikasi itu, ada 848 pertandingan yang dilangsungkan dengan total gol yang tercipta sebanyak 2.337 gol.

Di Piala Dunia ada 32 tim yang ikut serta. Masing-masing tim diperkuat 23 pemain. Jadi total pemain yang ada di Afrika Selatan adalah 736 pemain dari berbagai bangsa dan ras. Itu belum ditambah 32 pelatih.

"Tapi paling enggak, kamu tahu dong pemain-pemain terkenal di Piala Dunia?" saya balik bertanya.

"Tahulah, sedikit-sedikit. Wayne Rooney, Lionel Messi, dan Fernando Torres saya masih tahu," si teman menjawab.

Nah, dari 736 pemain yang tampil di Piala Dunia, 117 pemain di antaranya merumput di 26 klub di Liga Primer Inggris. Jumlah ini paling banyak dibanding Seri A Liga Italia, yang diwakili 75 pemain, serta 57 pemain dari La Liga Spanyol.

Sebelum di Afrika Selatan, Piala Dunia sudah dilangsungkan sebanyak 18 kali sejak 1930 di Uruguay. Dan yang membuat Piala Dunia 2010 menarik adalah baru kali inilah 7 tim yang pernah menjadi juara tampil bersamaan--Uruguay (1930, 1950), Italia (1934, 1938, 1982, 2006), Jerman (1954, 1974, 1990), Brasil (1958, 1962, 1970, 1994, 2002), Inggris (1966), Argentina (1978, 1986), dan Prancis (1998).

"Tapi pertanyaan saya di awal belum terjawab. Ngapain sih puyeng-puyeng ngeliatin orang main bola selama 1 bulan penuh?" kata teman saya lagi.

"Lho, siapa bilang 1 bulan? Tak sampai seperdelapan bulan malah?" saya membalas.

"Bagaimana bisa?" ucap si teman dengan cepat.

"Tak percaya? Coba hitung, 1 pertandingan = 90 menit. Di Piala Dunia ada 64 pertandingan x 90 menit = 5.760 menit. Coba bagi dengan jumlah menit dalam 1 hari yaitu 1.440 menit. 5.760 menit : 1.440 menit = 4. Tuh, cuma 4 hari kan?" jawab saya.

"Eidhan.... bisa aja, lu," kata di teman sembari ngeloyor.

Sumber : tempointeraktif.com
Baca Selengkapnya..

Geometri dalam Sepak Bola

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menuntut teknik permainan tinggi, keahlian mumpuni, dan kerja sama tim yang solid. Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, ukuran, dan ruang.

Lantas, apakah keduanya saling berhubungan? Tentu. Geometri dalam sepak bola tak sekadar bentuk formasi saat bertahan atau menyerang, tapi juga sangat berhubungan dengan ukuran, bentuk, dan bidang.

Simetris adalah konsep dasar geometri. Dalam membuat garis batas di lapangan, unsur kesamaan sangat penting. Panjang dan pendek garis di satu sisi lapangan harus sama dengan sisi lainnya. Garis-garis itu memiliki ukuran yang identik.

Lapangan sepak bola memiliki ukuran panjang yang dinyatakan dalam satuan meter dan berbentuk persegi panjang. Selain itu, bentuk lain adalah setengah lingkaran di atas kotak penalti atau lingkaran penuh di tengah lapangan.

Selain berbagai bentuk garis di lapangan, bola yang digunakan memiliki bentuk dan volume. Jabulani, bola yang digunakan pada Piala Dunia kali ini, diyakini memiliki bentuk bulat mendekati sempurna, seperti yang diklaim Adidas.

Sempurna? Adakah pengaruhnya? Tentu. Semakin sempurna bentuk bola semakin bagus arahnya saat melayang di udara. Selain itu, pantulan bola menjadi lebih tinggi dan pemain semakin mudah mengontrol bola.

Geometri juga sangat penting dalam menentukan posisi bagi kiper. Ketika bola mendekati gawang, kiper harus maju. Mengapa? Semakin dekat ia dengan bola, maka sudut atau ruang tembak lawan semakin sempit. Artinya, peluang kiper untuk menahan bola pun menjadi besar.

Bagaimana kiper memposisikan diri di lapangan bukanlah satu-satunya yang melibatkan geometri. Formasi permainan sangat kental akan cabang ilmu matematika ini. Pelatih dari tim yang kalah dalam pertandingan terkadang menyalahkan ketidakmampuan para pemainnya dalam menjaga formasi.

Formasi dalam sepak bola ditandai dengan tiga deret angka, dengan jumlah pemain belakang di bilangan pertama, kemudian pemain tengah, dan terakhir pemain depan atau penyerang. Contohnya, tim yang menampilkan empat pemain belakang, empat tengah, dan dua di depan ditulis 4-4-2.

Formasi lain yang umum digunakan selain 4-4-2 adalah 3-5-2, 4-5-1, 3-4-3, dan 4-3-3. Masing-masing formasi memiliki kelebihan dan kekurangan tentunya, bergantung pada kebutuhan tim. Dalam hal ini, berpikir secara geometri akan sangat membantu.

Variasi formasi dapat diutak-atik, terutama di lapangan tengah. Sebagai contoh, formasi 4-4-2, empat pemain tengah dapat diposisikan dalam beberapa bentuk. Wajik: satu pemain tengah di depan, satu di belakang, dan dua lainnya di sisi kanan dan kiri. Kotak: dua di depan dan dua di belakang. Trapezium: seperti kotak, tapi posisi depan dan belakang tidak sejajar.

Bentuk seperti itu tak hanya bermanfaat untuk menahan atau melakukan serangan, tapi juga untuk menjebak lawan agar masuk perangkap off-side. Formasi yang rapi akan membuat pemain depan tim lawan mudah terperangkap off-side.

Chelsea, misalnya, sukses menerapkan teori geometri pada musim lalu sebelum meraih trofi Liga Primer Inggris. Pelatih Carlo Ancelotti menekankan disiplin tinggi kepada pemain tengahnya untuk menjaga formasi segitiga yang terbukti ampuh. Formasi ini membuat pemain memiliki ruang untuk mengoper bola. Selain itu, jika pemain satu kehilangan bola, pemain di belakang siap membantu.

Arsenal selalu mengandalkan bentuk kotak dan segitiga di lapangan tengahnya. Bola dapat dengan mudah bergulir dari satu kaki ke kaki pemain lain. Sepanjang musim lalu, formasi ini banyak diadopsi oleh tim Liga Primer lantaran bangunannya yang kokoh saat menyerang maupun bertahan. Sepak bola akan jauh berbeda tanpa geometri.

Dalam hal teknik bermain bola, unsur geometri juga terlibat di dalamnya. Tendangan melengkung, teknik membuat bola berputar, dan menendang bola membentuk arah parabola adalah beberapa contoh bentuk dalam geometri. Mencungkil bola juga sebuah teknik berdasarkan geometri.

Saat terjadi tendangan bebas, tiga hingga lima pemain akan membentuk "tembok pagar" di depan gawang. Tapi, bagi David Beckham, itu bukan masalah. Melalui pengetahuan dasar-dasar geometri, bola dapat melesat melengkung dan menuju titik sasaran yang diinginkan. Dan gol pun tercipta.

Pendek kata, sepak bola dan geometri akan selalu berdampingan dan diterapkan dalam seluruh pertandingan. Terlepas apakah pemain mengerti tentang dasar-dasar teori geometri atau tidak, mereka akan selalu bersinggungan dengan ilmu cabang matematika ini. Yang penting adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.

BUZZLE.COM | HELIUM.COM | FIRMAN ATMAKUSUMA

Sumber : .tempointeraktif.com
Baca Selengkapnya..

Wasit Jerman vs Inggris: Oh My God!

Photo : www.whoateallthepies.tv

Wasit Jorge Larrionda terperangah saat melihat video laga Inggris melawan Jerman, laga yang dia pimpin. Terutama di bagian ketika terjadi 'gol' Inggris yang tidak diakuinya saat laga semalam.

"Oh my God! (Oh Tuhanku)," kata Larrionda melihat video saat Frank Lampard menendang gol dengan keras ke arah gawang yang dijaga Manuel Neuer dan membentur mistar.

Wasit asal Uruguay itu kaget saat melihat bola ternyata jatuh hampir satu yard atau 90 centimeter dari garis gawang.

Sejumlah suporter Inggris menyalahkan error yang dilakukan wasit ini. Namun, ada kemarahan lain yang disasarkan ke pelatih The Three Lions pasca kekalahan telak, 1-4 dari Jerman, semalam.

Salah satu fans menumpahkan kemarahannya saat Fabio Capello muncul dalam jumpa pers. "Saya membayar £5 ribu untuk datang ke sini (Afrika Selatan) dan menonton tim yang Anda bawa. Tapi mereka semua tak berguna. Anda seharusnya malu sebagai pelatih."

Dalam kesempatan itu Capello belum berniat mengundurkan diri sebagai pelatih Inggris. Dia ingin bertemu dengan pemimpin Federasi Sepakbola Inggris, Sir David Richards. "Saya ingin tahu apakah dia masih percaya pada saya," kata Capello seperti dikutip dari iol.co.za, Senin 28 Juni 2010.

Media Inggris pun ramai-ramai 'menghujat' permainan tim Inggris yang harus angkat koper di putaran kedua.

Capello dan timnya mungkin bisa keluar dari posisi yang tak mengenakkan itu jika gol Lampard diakui. Bagaimana pula nasib wasit kontroversial Larrionda? Tunggu saja keputusan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).

Sumber : vivanews.com
Baca Selengkapnya..

dghmfhm

rehs Baca Selengkapnya..

tjykftykg

jh,gh, Baca Selengkapnya..

Larrionda, Wasit 'Penganulir Gol Lampard” Pernah Diskorsing 6 Bulan

Jorge Larrionda, wasit yang menganulir gol Frank Lampard punya sejarah berliku dan gagal menjadi pengadil lapangan di Piala Dunia 2002 setelah dilarang menjadi wasit di kampung halamannya akibat penyimpangan yang dilakukannya.

Larrionda yang ditemani asisten pelatih Mauricio Espinosa menganulir gol yang ditembakkan Lampard yang seharusnya mengubah skor menjadi 2-2 buat Inggris pada babak 16 besar Piala Dunia Afrika Selatan. Wasit kontroversial itu pernah mendapat skorsing enam bulan tak boleh menjadi pengadil lapangan di Uruguay setelah melakukan kebijakan yang menyimpang, yang membuat FIFA mencoret namanya sebagai wasit di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan.

Setelah blunder yang dilakukannya kali ini, Larrionda dan asistennya mendapat pengawalan ketat dari kepolisian di Bloemfontein. Pihak keamanan khawatir keselamatannya terancam.

Juru bicara kepolisian Afrika Selatan mengatakan akan menjamin tidak ada pihak-pihak yang bisa mendekati Larrionda dan asistennya Espinosa dan Pablo Fandino. “Wasit akan dilindungi oleh kesatuan polisi elit. Tidak seorangpun bisa mendekati mereka. Tingkat keamanan di sekeliling mereka tidak ada yang berubah sejak pertandingan sebelumnya. Namun mereka akan diberitahu untuk bersiaga dalam masalah apapun,” tegas Vishnu Naidoo, juru bicara kepolisian Afsel.

“Tentu akan ada nada ketidakpuasan pada fans Inggris. Namun kami akan memastikan mereka akan aman,” jelas naidoo.

Larrionda, 42 tahun juga memantik kontroversi setelah gagal melihat dengan jelas gol sahih yang dicetak pemain Brasil di Piala Dunia 2006 ketika melawan Kolumbia. Pada situasi yang hampir sama dengan tendangan Lampard, tandukan Adriano sempat menerjang tiang gawang dan masuk melintasi garis gawang namun tetap dianulir wasit tersebut.

Di Afrika Selatan, Larrionda sempat dikecam ofisial Serbia setelah tidak memberi hadiah penalti setelah tandukan Nemanja Vidic terlihat mengenai tangan Tim Cahill pada laga akhir penyisihan Grup D yang. Padahal kemenangan akan meloloskan Serbia ke 16 besar di mana pertandingan justru berakhir 2-1 buat kemenangan The Socceroos.

Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) menskorsing Larrionda enam bulan, dua hari setelah penetapannya sebagai wasit di Piala Dunia 2002.

Sumber : tempointeraktif.com
Baca Selengkapnya..

nfgnhnm

dghm Baca Selengkapnya..

Karma 1966, Inggris Digilas Panser

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 27 Juni 2010

Perdelapanfinal
Inggris 1-4 Jerman Baca Selengkapnya..

erhsht

wsht Baca Selengkapnya..

fdgnd

gfndf Baca Selengkapnya..

gfndghn

gndgg Baca Selengkapnya..

gfbndf

g Baca Selengkapnya..

fbdfsgfn

sdfgn Baca Selengkapnya..

Luar Biasa, Ghana Tembus Perempatfinal

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 27 Juni 2010

Perdelapanfinal
Amerika Serikat 1-2 (e.t) Ghana Baca Selengkapnya..

tyjdjyf

d Baca Selengkapnya..

jdtyjt

jtyjtd Baca Selengkapnya..

rbgsdbrs

sbhrsdn Baca Selengkapnya..

ehfgn

gnn Baca Selengkapnya..

Korsel Gagal ke Perempatfinal

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 26 Juni 2010

Perdelapanfinal
Uruguay 2-1 Korea Selatan Baca Selengkapnya..

hmgvhm

ng Baca Selengkapnya..

kugyvukl,

gyulug Baca Selengkapnya..

Spanyol Lolos

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 26 Juni 2010

GRUP H
Cili 1-2 Spanyol Baca Selengkapnya..

gfhbndfgn

dhmghm Baca Selengkapnya..

jh,

jhm,cvgjm,h Baca Selengkapnya..

jhvgbjm hg

jhmghcvm Baca Selengkapnya..

ykmhj,

mgthmn Baca Selengkapnya..

Swiss Gagal Lolos

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 26 Juni 2010

GRUP H
Swiss 0-0 Honduras Baca Selengkapnya..

Duel Jerman-Inggris Dipimpin Mantan Koruptor

FIFA telah menunjuk wasit asal Uruguay, Jorge Larrionda, untuk memimpin duel klasik antara Jerman dan Inggris pada pertandingan 16 Besar Piala Dunia 22010, Minggu [27/6] malam WIB, di Bloemfontein.

Penunjukkan ini mengundang pertanyaan bagi publik Inggris. Suratkabar Daily Star menyebutkan, kendati masuk ke dalam wasit papan atas FIFA, Larrionda pernah mendapat hukuman dari federasi sepakbola Uruguay pada tahun 2002.

Hukuman selama enam bulan terhadap Larrionda disebabkan wasit berusia 42 tahun itu pernah terlibat skandal korupsi. Larrionda akhirnya tidak bisa bertugas saat Piala Dunia 2002 di Jepang, walau sempat masuk ke dalam nominasi FIFA.

Pemain Inggris pun dikabarkan akan bersikap lebih berhati-hati di pertandingan nanti, mengingat Larrionda tidak sayang untuk mengeluarkan kartu kuning dari sakunya. Ketika memimpin pertandingan Australia melawan Serbia, Larrionda mengeluarkan lima kartu kuning.

Selain itu, Larrionda tercatat wasit paling royal terhadap kartu merah. Dari 140 kali kepemimpinannya di laga internasional, Larrionda telah mengeluarkan 94 kartu yang paling dihindari seluruh pesepakbola, atau dua kartu merah di setiap tiga pertandingan.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

reryer

yujetur Baca Selengkapnya..

fhbdhdf

jndtfjynmtdf Baca Selengkapnya..

Julio Cesar Kiper Terbaik

Oliver Kahn, Petr Cech dan Sergio Goycochea (daylife)

Dua mantan penjaga gawang terbaik di masanya, Oliver Kahn asal Jerman dan Sergio Goycochea asal Argentin, serta kiper nomer satu Republik Ceko, Peter Cech sangat kompak pada Jumat (25/6/2010).

Dalam acara Penalty Day yang digelar oleh Adidas di Sandton Convention Centre ketiganya sepakat menunjuk Julio Cesar sebagai perebut sarung tangan emas di Piala Dunia 2010. Sarung tangan emas ini diberikan untuk penjaga gawang terbaik di turnamen ini.

“Julio Cesar melewati musim lalu dengan sangat indah bersama klubnya Inter Milan dengan merebut gelar Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Dia memang belum menunjukkan kemampuannya bersama Brasil di dua laga Piala Dunia. Tapi saya yakin dia bakal bersinar,” papar Kahn, yang pernah merebut gelar pemain terbaik Piala Dunia 2002.

Penilaian mantan punggawa Jerman tersebut langsung mendapat respon dari Goycochea. “Jangan lupakan Sergio Romero (penjaga gawang Argentina).”

Komentar Goycochea kontan mengundang tawa wartawan yang memenuhi santon Convention Centre. “Cesar adalah pemain yang bagus. Dia adalag pemain yang bisa membuat rekan-rekannya merasa aman kala menyerang. Dia memiliki reflek yang sangat bagus. Dia memiliki peluang besar untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik,” sambung Goycochea.

Suara hampir senada juga dilontarkan Cech. Hanya saja punggawa milik Chelsea tersebut menambahkan Iker Casillas dalam daftar penjaga gawang favorit miliknya. “Casillas juga berpeluang. Tapi, untuk saat ini saya harus menempatkan Julio Cesar di urutan teratas,” ujar Cech.

Lalu ketika ditanya pemain yang bakal bersinar di Piala Dunia, baik Cech, Kahn atau Goycochea menunjuk posisi kiper. Hanya saja kini pilihan mereka jatuh kepada pemain yang berbeda-beda.

“Saya rasa (Manuel) Neuer. Dia masih muda dan sangat berbakat. Sayang, Italia tersingkir. Padahal mereka memiliki (Gianluigi) Buffon. Tapi ya dia juga cedera dan tidak bermain,” ujar Kahn. Sedangkan Goycochea tetap bersikukuh memilih Romero.

“Anda menyaksikan di tiga laga Argentina? Hebat bukan penampilan dia?,” ucap pria berusia 46 tahun tersebut. Dan, Cech berpendapat kiper Jepang (Eiji Kawashima) memiliki peluang untuk menunjukkan ketangguhannya di bawah mistar gawang.

Sumber : okezone
Baca Selengkapnya..

ftjy

tjytfj Baca Selengkapnya..

ftjy

tjytfj Baca Selengkapnya..

Mesti Menang Pantai Gading

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 26 Juni 2010

GRUP G
Korut 0-3 Pantai Gading Baca Selengkapnya..

Brasil Tahan Portugal

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 25 Juni 2010

GRUP G
Brasil 0-0 Portugal Baca Selengkapnya..

Friday, June 25, 2010

Tim Dengan Pemain Liga Asing Terbanyak di PD 2010

Nigeria
Nigeria mengirmkan skuad yang kesemuanya berasal dari liga-liga asing, tidak satu pun yang berasal dari Liga Nigeria. Baca Selengkapnya..

Tim Dengan Pemain Liga Lokal Terbanyak di PD 2010

Jerman, Inggris, dan Italia

Ketiga negara ini mengirimkan kesebelasannya ke Afrika dengan skuad 100% berasal dari liga mereka masing-masing.
Kekuarangan Inggris karena timnasnya ditangani oleh orang Italia (Fabio Capello), sedangkan Jerman dan Italia tetap mengandalkan pelatih lokal juga (Joachim Loew dan Marcello Lippi) Baca Selengkapnya..

Timnas Dengan Klub Berbeda Terbanyak di PD 2010

Serbia = 23 klub

Tim nasional Serbia diisi oleh 23 pemain dari 23 klub yang berbeda.
Baca Selengkapnya..

Klub Pengirim Pemain Terbanyak ke Piala Dunia 2010

Barcelona = 13 pemain Baca Selengkapnya..

Liga Pengirim Pemain Terbanyak ke Piala Dunia 2010

English Premier League = 107

Baca Selengkapnya..

Pemain Terpendek di Piala Dunia 2010

Aaron Lennon (Inggris) = 1.65 m (5 ft 5 in) Baca Selengkapnya..

Pemain Tertinggi di Piala Dunia 2010

Pemain Tertinggi
Nikola Zigic (Serbia) = 2.02 m (6 ft 8 in)
Baca Selengkapnya..

Tim Tertua di Piala Dunia 2010

Tim Tertua
Brazil (rata-rat umur pemainnya : 29 tahun)
Baca Selengkapnya..

Tim Termuda di Piala Dunia 2010

Tim Termuda
Ghana (rata-rata umur pemainnya : 24 tahun)
Baca Selengkapnya..
Pelatih Termuda
Vladimír Weiss (45 tahun - Slovakia)
Baca Selengkapnya..

Pelatih Tertua di Piala Dunia 2010

Pelatih Tertua
Otto Rehhagel (71 tahun - Yunani)
Baca Selengkapnya..

Camping Ala Hollanders

Konvoi karavan para pendukung Belanda (Photo Image)

Jika umumnya pepatah berbunyi 'banyak jalan menuju Roma', maka di Piala Dunia pepatah yang berlaku adalah 'banyak jalan menuju Afrika Selatan'. Sepertinya 'jalan' yang ditempuh fans Belanda menuju Benua Hitam sangat unik untuk ditiru: mereka berkemah dengan karavan.

Belanda memang terkenal sebagai negeri penghasil dan pecinta karavan.Setidaknya sebanyak 20.000 karavan terjual setiap tahunnya. Kebiasaan para Hollanders-panggilan akrab untuk suporter Belanda-adalah berkemah dengan karavan mereka.

Setidaknya pada Piala Dunia kali ini, selain total football, Belanda memberi warna sendiri di Afrika dengan camping ala Hollanders. Ketika ditanya mengenai mengapa mereka memilih karavan ketimbang tinggal di hotel, alasan mereka sederhana; murah dan tidak repot.

"Tentu saja kami suka camping. Kamu bisa bebas menaruh karavanmu dimana saja. Lagipula kami juga tidak akan pernah tahu seperti apa kamar hotelmu, (sedangkan) di karavan kamu bisa dapat segalanya," ujar Ruben van Geldorp, pebisnis 27 tahun asal Belanda kepada Yahoo Sports.

Dirinya juga menambahkan bahwa dengan berkemah dapat menghemat banyak uang sekaligus menyalurkan kecintaan mereka.

"Kami tidak murahan tapi jika kami bisa menghemat uang, kami akan lakukan. Jelas camping lebih murah."

Jumlah turis Belanda yang berkemah dengan karavan pun kini mencapai 800 karavan. Dan pertandingan terakhir grup E melawan Kamerun Jumat (25/6) dini hari menjadi semakin semarak dengan total 30.000 Hollanders berkumpul di Cape Town sambil menari dan bernyanyi lagu-lagu Belanda sepanjang hari.

Mereka ingin merayakan partai terakhir bagi Giovanni van Bronckhorst dkk sebelum maju ke babak 16 besar.

"Atmosfir disini (Cape Town) sangat fantastis. Semua warga Belanda berkumpul dan konvoi di sekitar stadion. Tidak ada yang peduli bagaimana penampilanmu, semua sangat santai," ujar seorang karyawan penerbangan, Laurent Lebouille yang berkemah dengan tiga temannya.

Jadi, ingin mencoba camping ala Hollanders?

Sumber : detiksport
Baca Selengkapnya..

Satu Kuda Hitam di Semifinal

Anda boleh menyebut Argentina, Brasil, Inggris, atau Belanda bakal tampil di babak semifinal Piala Dunia. Tapi yang pasti, satu tiket sudah digenggam salah satu dari empat kuda hitam berikut ini.

Empat tim kuda hitam yang dimaksud adalah Korea Selatan, Uruguay, Amerika Serikat dan Ghana. Melihat dari pot fase knock-out, sudah bisa dipastikan salah satu dari keempatnya bakal mendapatkan tempat di semifinal. Jalan ceritanya sebagai berikut.

Uruguay, yang tampil sebagai juara Grup A, bakal berhadapan dengan runner-up Grup B, Korsel. Siapa pun yang memenangi laga ini bakal melaju ke perempatfinal, menghadapi pemenang laga antara juara Grup C vs runner-up Grup D.

Juara Grup C adalah AS, sementara runner-up Grup D adalah Ghana. Pemenang dari laga ini juga berhak melaju ke babak perempatfinal. Nah, dengan demikian, sudah pasti satu tempat di semifinal bakal menjadi milik Uruguay/Korsel/AS/Ghana.

Di antara keempatnya, Korsel-lah yang paling anyar yang pernah merasakan semifinal. Taeguk Warrior melaju sampai babak semifinal pada Piala Dunia 2002. Namun, mereka takluk 0-1 di tangan Jerman dan akhirnya harus puas menduduki tempat keempat--setelah takluk 2-3 di tangan Turki pada perebutan tempat ketiga.

Munculnya tim kuda hitam di babak semifinal juga tak lepas dari melempemnya beberapa unggulan di fase grup. Sebab, siapa sangka Prancis, yang finalis Piala Dunia 2006, malah gagal lolos dari Grup A dan disalip oleh Uruguay serta Meksiko.

Atau, siapa sangka Inggris malah tampil medioker di Grup C. Imbasnya, mereka pun disalip oleh AS dan harus puas hanya menjadi runner-up grup.

Sumber : detiksport
Baca Selengkapnya..

Kanu Gantung Seragam Nigeria

Nwankwo Kanu (daylife)

Nwankwo Kanu memutuskan untuk mengakhiri karier internasionalnya bersama Timnas Nigeria, seiring kegagalan Super Eagle di Piala Dunia 2010.

Striker milik Portsmouth tersebut memiliki 80 pertandingan bersama Nigeria. Kanu cukup lama membela Nigeria, 15 tahun lalu dia pertama kali dipanggil membela Nigeria. Dia sudah merencanakan pensiun sebelum Piala Dunia 2010, namun namanya masih masuk dalam daftar pemain Nigeria yang disiapkan Lars Lagerback.

“Bagi saya perpisahan ini bersamaan dengan pesta di benua ini. Kemungkinan ini bukan akhir dari turnamen bagi Afrika. Saya sangat merasa sangat bahagia dengan apa yang sudah saya lakukan untuk Nigeria," jelas Kanu seperti dilansir BBC, Jumat (25/6/2010).

Nigeria terpaksa tersingkir dari Piala Dunia 2010, setelah hanya mempunyai satu poin dari tiga laga penyisihan Grup B. Nigeria takluk dari Argentina, Yunani dan terakhir bermain 2-2 dengan Korea Selatan.

Kendati tersingkir, Kanu merasa bangga dengan pengalamannya yang panjang bersama Nigeria. "Saya sangat menikmati pengalaman ini dengan penuh emosional. Sangat membanggakan bagi nama keluarga saya," lanjut Kanu.

Selama berkarier di Timnas Nigeria, Kanu tercatat pernaj menjadi juara Piala Dunia U-17, Olimpiade dan meraih runner-up dan tempat ketiga Piala Afrika. Kanu juga menjadi pemain terbaik AFrika pada 1996 dan 1999.

Sumber : okezone.com
Baca Selengkapnya..

Korut Dilarang Usik Mood Kim Jong-ill

Korea Utara menjalani laga akhir Grup G Piala Dunia, Jumat 25 Juni 2010 dengan hati was-was. Mereka tidak ingin kalah memalukan lagi seperti saat dibantai 7-0 oleh Portugal pada 21 Juni lalu.

Pasukan berjuluk Chollima ini tentu juga tidak ingin memperparah mood pemimpin utamanya Kim Jong-ill. Pasalnya, hati Kim saat ini sedang panas dengan tertangkapnya warga Amerika Serikat, Aijalon Mahli Gomes.

Pihak Korut menuding Gomes memasuki negara Kim dengan ilegal. Seperti dilansir Forbes, Jumat 25 Juni 2010, pria asal Boston itu pun terancam penjara delapan tahun dan kerja paksa.

Tim Korut sendiri saat ini menjadi juru kunci di Grup G dan belum mengemas poin sama sekali. Bahkan, kekalahan dari Portugal menjadi kekalahan terbesar yang diraih pasukan Chollima dalam keikutsertaannya di semua kompetisi internasional.

Tragisnya, tak ada dukungan sama sekali dari pemerintah dan masyarakat Korut atas kekalahan itu. Ketika Portugal menyarangkan gol keempat, pemerintah Korut langsung menghentikan siaran langsung dan menggantinya dengan puja dan puji untuk Kim.

Kemungkinan hasil itu membuat para pemain Korut 'dibuang' untuk kerja paksa di tambang. Namun sial bagi Korut, kini gawangnya terancam banjir gol lagi. Sebab, Pantai Gading yang ingin lolos dari penyisihan grup menargetkan sembilan gol ke jala Korut. (one)

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya..

Kebahagiaan Terbesar Kedua Pelatih Slowakia

Pelatih Slowakia Vladimir Weiss merayakan "kebahagian terbesar kedua dalam hidupnya" setelah tim debutan Piala Dunai yang diasuhnya menjungkalkan Juara Dunia Italia 3-2, Kamis malam tadi, dan mencuri tempat di babak 16 besar.

Beberapa hari lalu, Weiss terlibat perang sengit dengan media massa Slowakia yang mengkritiknya. Dia memang hanya menghadiri jumpa pers yang singkat, namun dia tidak berhenti tersenyum setelah melewati marabahaya yang paling menakutkannya di Grup F.

"Saya mesti mengatakan seluruh Slowakia bergembira. Ini hari yang fantastik bagi kami semua. Kami memiliki persiapan yang baik untuk laga itu.

Setelah kelahiran anak saya, maka (kemenangan) ini adalah hari terbaik dalam hidup saya," katanya dalam satu jumpa pers.

Slowakia yang bermain seri 1-1 dengan Selandia Baru di pertandingan pertama mereka setelah bermain tanpa gol di babak pertama, kalah 0-2 dari Paraguay dalam pertandingan kedua mereka yang loyo, namun kemudian berubah seketika manakala melawan Italia yang lagi dirundung awan kelabu.

"Tiga hari perseiapan untuk (menghadapi) Italia adalah bukan hal yang mudah bagi saya, karena dalam pikiran saya bergelayut pertanyaan mengenai starting 11 (sebelas pemain yang diturunkan sebagai starter).

"Inilah hidup, Anda pelatih dan harus menghadapi situasi-situasi seperti ini," katanya seraya mengungkapkan sebelum laga melawan Italia dia yakin akan pencapaian timnya.

"Saya yakin hari ini semua orang di Slowakia bergembira dan ada perayaan di kota-kota. Saya juga berkata pada istri saya 'saya cinta kamu," kata Weiss.

Sumber : antaranews.com
Baca Selengkapnya..

Gara-gara Donovan, Obama Tangguhkan Afganistan

Juru Bicara Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, Robert Gibbs, mengatakan, gara-gara tim nasional AS berhasil masuk 16 besar, Obama menyempatkan diri menelepon kapten tim, Landon Donovan untuk mengucapkan selamat. Padahal, menurut Gibbs, saat itu, Obama sedang dalam pertemuan penting dengan Panglima Perang Afganistan, Jenderal David Petraeus.

"The Yanks" masuk 16 besar setelah mengalahkan Aljazair 1-0, pada laga pamungkas fase grup, Rabu (23/6/2010). Kemenangan AS ditentukan oleh gol Landon Donovan pada masa injury time. Berkat kemenangan itu, AS finis sebagai juara grup dan di babak 16 besar akan menghadapi runner-up Grup D, Ghana, Sabtu (26/6/2010)

Menurut Gibbs, ketika pertandingan berlangsung, Obama sedang menjamu Petraeus di ruang kerjanya, Oval Office, yang berada di kompleks West Wing, Gedung Putih. Begitu Donovan mencetak gol, menurut Gibbs, Obama mendengar sorak-sorai dari luar ruangannya.

Ia pun mencari informasi dan kemudian mengetahui bahwa Landon Donovan mencetak gol kemenangan Amerika Serikat di masa injury time.

"Presiden kemudian mengucapkan selamat kepada Donovan atas gol kemenangan itu. Tanyakan saja kepada (kiper) Tim Howard soal bagaimana reaksi tulang rusuknya dan Clint Dempsey soal apa yang terjadi dengan bibirnya (ketika ditelepon Obama)," kata Gibbs.

"Presiden mengucapkan selamat kepada tim untuk (pertandingan hari Sabtu melawan Ghana) dan memastikan (Donovan dkk) tahu bahwa seluruh warga negara AS mendukung mereka," tambahnya.

Sumber : kompas.com
Baca Selengkapnya..

PM Selandia Baru Persiapkan Sambutan

Gagal lolos ke babak 16 besar, skuat All Whites Selandia Baru tetap mendapat sanjungan. PM Selandia Baru Joy Key telah menyiapkan sambutan dan parade bagi tim asuhan Ricki Herbert yang tidak pernah kalah sepanjang tiga penampilan di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Selandia Baru memetik tiga hasil imbang di babak penyisihan. Itu merupakan penampilan kedua negeri itu di ajang sepak bola terakbar sejagat, semenjak mereka berlaga di Piala Dunia 1982 Spanyol.

"Akan sangat bagus melihat hasil itu untuk dirayakan," jelas PM Key kepada media massa Selandia Baru, Jumat (25/6). "Mereka pulang sebagai juara," tandasnya lagi.

Selandia baru yang menempati peringkat 78 dunia versi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), akan kembali ke negaranya setelah mereka menahan Slovakia, Paraguay, dan juara bertahan Italia di penyisihan Grup F. "Mereka tim yang pulang ke Selandia Baru sebagai pahlawan," jelas PM Key. "Perlu menjadi seorang Hercules untuk bisa menghadapi tekanan berat," tambahnya.

"Pada akhirnya, mereka tidak cukup berhasil dalam menuai poin, tetapi hasil tidak berarti apa-apa, dan kami bangga dengan pencapaian ini," kata PM Key lagi.

Kendati demikian, gelaran parade penyambutan pemain bisa dilangsungkan paling cepat sepekan lagi. Atau bahkan sudah memasuki bulan Juli mendatang, karena tim tidak pulang secara bersamaan.

Kota Wellington kemungkinan besar menjadi tempat digelarnya arak-arakan penyambutan pemain. Hal itu setelah Asosiasi Sepak Bola Selandia Baru menyetujuinya, demikian dilaporkan kantor berita NZPA.

Sumber : mediaindonesia.com
Baca Selengkapnya..

Sepatu Aneh Hoeness di Johannesburg

Inilah sepatu yang dipakai striker Jerman Barat, Uli Hoeness, pada Piala Dunia 1974 (Photo :
KOMPAS.COM/HERY PRASETYO)

Di Sandton Convention Center, Johannesburg, Adidas menggelar pameran sepatu dari tahun ke tahun yang dipakai pada Piala Dunia. Dari deretan sepatu kuno itu, sepatu Uli Hoeness paling antik, seperti sepatu boot.

Sepatu itu pun menjadi perhatian para pengunjung karena bentuknya tak lazim dipakai di sepak bola. Bahkan, beberapa pengunjung tersenyum-senyum.

Hoeness merupakan striker andalan timnas Jerman Barat (sekarang Jerman). Dia juga bintang Bayern Muenchen. Saat ini, Hoeness merupakan salah satu pejabat teras di Bayern Muenchen.

Sepatu itu memang dirancang khusus untuk Hoeness pada Piala Dunia 1974. Saat itu, engkel Hoeness memang sedang cedera. Sebagai striker andalan bersama Gerd Mueller, dia wajib tampil.

Hoennes akhirnya tetap bermain pada Piala Dunia 1974 dengan nyaman. Sepatu itu melindungi angkel Hoeness.

Dia memang hanya mencetak satu gol saat Jerman Barat melawan Swedia pada putaran kedua. Namun, dia juga mencetak tiga assist dari empat gol Gerd Mueller.

Jerman Barat akhirnya tampil menjadi juara dunia setelah mengalahkan Belanda 2-1. Namun, Hoeness sempat membuat timnya terpojok karena melakukan pelanggaran kepada Johan Cruyff di kotak penalti. Belanda pun unggul 1-0 berkat gol penalti Johan Neeskens. Beruntung, Paul Breitner dan Mueller akhirnya mencetak gol.

Selain sepatu Hoeness, pameran sepatu itu juga dihiasi sepatu Adidas yang dipakai para pemain Inggris pada 1920. Ada pula sepatu Achell buatan 1967 dan sepatu tim Argentina 1954 juga tim Chile 1962.

Sumber : kompas.com
Baca Selengkapnya..

Jadi Pahlawan, Vittek Merendah

Robert Vittek/ Foto: Reuters

Dua gol Robert Vittek ke gawang Federico Marchetti tidak disangkal menjadi bagian penting keberhasilan Slovakia menyingkirkan juara bertahan Italia dan meloloskan mereka ke babak 16 besar. Meskipun demikian, sang penyerang tidak berharap hal itu bisa mendatangkan pujian buatnya.

Vittek mencetak gol pada menit ke-25 dan ke-73 untuk menundukkan sang juara bertahan dengan skor 3-2. FIFA lalu menunjuk bomber 28 tahun menjadi Man of The Match di laga terkahir babak penyisihan grup F.

Walau demikian, Vittek tidak mau sesumbar. Dia malah berupaya merendah dengan menganggap keberhasilan yang diraih adalah berkat perjuangan keras seluruh anggota tim di lapangan.

“Bukan untuk saya, kemenangan ini penting bagi semua. Di Daulat sebagai Man of The Match tentu saja memberikan banyak arti, tapi saya berharap bisa membagi setiap kepingnya,” ungkap Vittek.

“Sebenarnya saya tidak mengharapkan tampil luar biasa. Tapi nilai plus harus diberikan kepada seluruh pemain karena telah menjaga komintemen serta semangat juangnya,” pungkasnya seperti dikutip Football Italia, Jum’at

Sumber : okezone.com
Baca Selengkapnya..

Kamerun Tersingkir, Paul Le Guen Langsung Mundur

Pelatih Paul Le Guen langsung mengundurkan diri menyusul kekalahan Kamerun 2-1 dari Belanda pada laga terakhir Grup E Piala Dunia 2010, Jumat (25/6) dinihari WIB. Penampilan Kamerun di Afrika Selatan yang mengecewakan dan gagal memenuhi harapan mendorong Le Guen mundur.

"Kontrak saya berakhir sudah. Saya berhenti. Kami meninggalkan Piala Dunia dengan penuh penyesalan. Pasalnya, kami menjadi harapan besar bagi seluruh Kamerun. Kenyataannya, tim gagal mewujudkan impian mereka," kata Le Guen.

Kamerun diprediksi bakal menjadi tim Afrika yang melejit saat Piala Dunia digelar di benua mereka. Namun yang terjadi justru kebalikannya. Mereka tiga kali menelan kekalahan dan menduduki peringkat paling bawah.

Terakhir, The Indomitable Lions dipaksa menyerah oleh Belanda. Padahal, Kamerun sempat menyamakan kedudukan melalui Samuel Eto'o dari titik penalti setelah ketinggalan oleh gol Robin van Persie. Namun, striker Klaas-Jan Huntelaar mencetak gol yang menentukan kemenangan Belanda.

"Saya tidak akan menyalahkan siapa pun. Hanya, kami seharusnya mendapatkan hasil lebih baik di laga terakhir ini," jelasnya.

Dalam duel tersebut, Le Guen menurunkan bek veteran Rigobert Song. Menurutnya. Song merupakan 'simbol' bagi sepakbola Afrika. Dia menjadi pemain Afrika pertama yang tampil di empat Piala Dunia.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Robben Main, Belanda Juara Grup

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 25 Juni 2010

GRUP E
Kamerun 1 - 2 Belanda
Samuel Eto'o 65'pen --- Robin Van Persie 36', Klaas-Jan Huntelaar 83'
Gelandang Belanda Arjen Robben (kanan) larut dalam kegembiraan rekan-rekannya setelah Klaas-Jan Huntelaar (nomor 21) mencetak gol ke gawang Kamerun dalam laga penyisihan Grup E Piala Dunia 2010, Kamis (24/6/2010) di Stadion Green Point, Cape Town (Photo : AFP/CARL DE SOUZA)

Belanda memastikan diri lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup E setelah menekuk Kamerun dengan skor 2-1. Sebaliknya, Kamerun tersisih tanpa mendulang satu poin pun.

Kegembiraan "Der Oranje" itu semakin lengkap setelah gelandang Arjen Robben muncul sebagai pemain pengganti di laga tersebut. Dalam dua laga sebelumnya, pemain Bayern Muenchen itu belum bisa tampil karena belum bugar setelah mengalami cedera beberapa waktu lalu.

Meski baru masuk di menit ke-73, permainan pertama Robben itu langsung memberikan warna baru bagi armada Bert van Marwijk. Sepuluh menit setelah menggantikan Rafael van der Vaart, Robben hampir membuat gol ke gawang Souleymanou Hamidou. Tendangan Robben membentur tiang dan kembali ke lapangan permainan. Pemain pengganti, Klaas-Jan Huntelaar, menyodok bola liar itu ke dalam gawang.

Gol itu menjadi gol terakhir di laga tersebut. Sebelumnya, Robin van Persie membuka pergerakan skor lewat gol yang dibuatnya dari sudut sempit pada menit ke-25. Kamerun sempat menyamakan kedudukan lewat penalti Samuel Eto'o pada menit ke-66.

Dengan kemenangan ini, Belanda akan menghadapi Slowakia di babak perdelapan final. Adapun Jepang, yang mengalahkan Denmark, akan berhadapan dengan Paraguay.

Susunan pemain:
Kamerun: Hamidou; Geremi, N'Koulou (Song 74), M'Bia, Assou-Ekotto; N'Guemo, Makoun, Chedjou, Bong (Aboubakar 56); Eto'o, Choupo-Moting (Idrissou 72), N'Guemo.

Belanda: Stekelenburg; Boulahrouz, Mathijsen, Heitinga, Van Bronckhorst; De Jong, Kuyt (Elia 66), Van der Vaart (Robben 73), Van Bommel; Sneijder, Van Persie (Huntelaar 59).

Sumber : kompas.com
Baca Selengkapnya..

rgbsrdftbn

nfgdh n Baca Selengkapnya..

Perang Sepak Bola 2.000 Lebih Tewas

Pertandingan Brazil lawan Hungaria pada Piala Dunia 1954 dan Chile lawan Italia pada 1962 disebut-sebut sebagai "pertempuran" karena terlalu kasar dan banyak darah berceceran.

Tapi itu tak lebih dari tawuran. Ingatkah Anda pernah ada "perang sepak bola" sungguhan yang melibatkan tidak kurang dari 40 ribu tentara, menyebabkan 100 ribu penduduk sipil mengungsi dan 2.000 lebih nyawa melayang sia-sia"

Mengerikan! Ini terjadi selepas pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1970 Zona Amerika Tengah-Utara dan Karibia (CONCACAF) antara Honduras lawan El Salvador.

Meski secara wilayah bersanding, Honduras dan El Salvador memiliki hubungan kurang rukun. Kedua negara Amerika Tengah ini memiliki kondisi georgrafis dan demografi amat berbeda.

Hanya berurukuran seperlima dari Hondruas, El Salvador justru dihuni oleh penduduk yang jumlahnya dua kali lipat dibanding Honduras.

Persoalan pertanahan dan lapangan pekerjaan yang melanda El Salvador, ditambah pula dengan pemerintahan yang opresif, memaksa penduduk El Salvador untuk menyeberangi perbatasan menuju negeri sebelah yang lebih longgar dan relatif lebih makmur.

Hingga 1969, tidak kurang dari 350 ribu imigran El Salvador membanjiri Honduras. Jumlah ini berarti 20 persen dari total jumlah pendudu Honduras.

Besarnya imigran El Salvador ke Honduras kemudian menimbulkan dampak politik, ekonomi, dan sosial serius bagi warga dan Pemerintah Honduras, terutama bagi pemilik tanah dan perusahaan perkebunan yang tanahnya terancam diserobot.

Para pemilik tanah mendesak Pemerintah Honduras untuk menindak para imigran yang tidak dikehendaki itu.

Alhasil, imigran El Salador kemudian tidak hanya menghadapi tekanan yang dilakukan pemerintah melalui pendekatan kekuasaan maupun kampanye propaganda, tapi juga tindakan kekerasan seperti pengeroyokan, penyiksaan, hinga pembunuhan, yang dilakukan secara merata oleh penduduk sipil Hondruas di seantero negeri.

Pemerintah Honduras bertindak lebih jauh dengan memberlakukan undang-undang pertanahan baru yang memaksa sebagian besar imigran El Salvador angkat kaki dan kebali pulang ke kampung halaman.

Nasib tragis imigran El Salvador di negeri jiran ini kemudian menyulut dendam kesumat saudara-saudara mereka di Tanah Air, (Owen, A. McBell, 2010).

Pertemuan kedua negara di ajang penyisihan Piala Dunia 1970 pada Juni 1969 semakin memanaskan hubungan mereka. Lolos dari fase pertama penyisihan Zona CONCACAF, Honduras dan El Salvador mesti berhadapan di putaran kedua yang digelar secara tandang dan kandang dengan sistem gugur (knock-out).

Tim yang menang akan menuju ke babak play-off melawan Haiti (yang menyingkirkan Amerka Serikat di babak yang sama) guna memperebutkan sisa jatah satu tempat untuk CONCACAF.

Pertandingan pertama dilangsungkan pada 8 Juni 1969 di Tegucigalpa, ibukota Honduras. Honduras menang tipis 1-0. Sampai di sini, belum tampak ada tanda-tanda gawat yang melebihi aroma permusuhan di lapangan.

Tapi kebalikannya terjadi seminggu kemudian ketika pertandingan dilangsungkan di ibukota El Salvador, San Salvador.


Akibat berita bohong

Menyusul kemenangan besar 3-0 tuan rumah El Salvador, media lokal Honduras memuat berita (yang kemudian terbukti dilebih-lebihkan), bahwa telah terjadi pemukulan, pembakaran mobil, bahkan pemerkosaan dan pembunuhan, yang dilakukan pendukung El Salvador terhadap warga Honduras yang tinggal di El Salvador.

Kabar itu membuat gempar Honduras sehingga mereka melakukan serangan balasan kepada imigran El Salvador di Honduras. Aparat keamanan tentu saja berada di belakang rakyat Honduras.

Dengan saling mengalahkan, El Salvador dan Honduras sama-sama mengumpulkan nilai sama. Karena aturan selisih gol saat itu belum diberlakukan, kedua tim harus melakukan laga di tempat netral, yaitu di Kota Meksiko, pada 27 Juni 1969.

Pada pertandingan ketiga ini, El Salvador berhasil mengalahkan Honduras 3-2 setelah melewati perpanjangan waktu. Dengan demikian, El Salvador lah yang berhak lolos ke babak terakhir kualifikasi zona CONCACAF menghadapi Haiti yang melaju setelah mengalahkan AS.

Setelah melewati Haiti, juga dalam tiga pertandingan, El Salvador akhirnya melaju ke putaran final Piala Dunia 1970 di Meksiko, yang merupakan Piala Dunia pertama dan terakhir bagi El Salvador hingga kini.

Bersamaan dengan itu, suasana di luar lapangan pertandingan yang meliputi kedua belah pihak semakin tidak terkendali.

Sehari sebelum pertandingan penentuan di Kota Meksiko, tepatnya pada 26 Juni 1969, pemerintah El Salvador memutuskan segala jenis hubungan dan kerja sama dengan Honduras.

Setelah serangkaian kekerasan dan tindakan saling balas di antara dua negara tetangga itu, kurang dari tiga minggu kemudian, pada 14 Juli 1969, meletuslah perang secara terbuka.

Cerita lain menyebutkan, pendukung Honduras disandera tuan rumah El Salvador di lapangan sehingga tentara Honduras menyerang El Salvador untuk membebaskan warganya.

Sehari kemudian El Salvador gantian menyerang Honduras dengan mengebom instalasi militer dan bandara internasional Tegucipalga di ibukota Honduras.

Karena perang itu amat erat berkaitan dengan penyisihan Piala Dunia 1970, maka perang itu dinamai Perang Sepak Bola (Football War).

Perang Sepak Bola itu berlangsung lima hari, melibatkan tidak kurang dari 40 ribu tentara kedua belah pihak, menyebabkan 100 ribu penduduk sipil mengungsi dan sekitar 2000 jiwa menjadi korban.

Ini sepak bola Bung, tapi bisa jadi penyebab perang. Mengerikan!

Sumber : antaranews.com
Baca Selengkapnya..

hjmvm,

j,hv Baca Selengkapnya..

nm.b

.bjh.k Baca Selengkapnya..

Asia Timur Master Tendangan Bebas

Sejauh ini eksekutor tendangan bebas seperti Cristiano Ronaldo masih belum berhasil menjaringkan bola dari free kick langsung. Namun justru para pemain Asia Timur mampu melakukannya. Rahasianya?

Belum banyak gol yang terjadi lewat tendangan bebas langsung di Piala Dunia 2010. Eksekutor handal semacam CR, Kaka, Steven Gerrard, Frank Lampard, atau Franck Ribery misalnya sejauh ini masih belum berhasil merobek gawang lawan lewat tendangan bebas langsung yang seperti biasa mereka lakukan.

Sulitnya mengontrol bola Jabulani bisa menjadi alasan yang mendasari hal tersebut. Tetapi ketika pemain-pemain papan atas tersebut meredup, Asia Timur mencuri perhatian dengan mencatatkan diri sebagai master free kick.

Saat mengalahkan Denmark Jumat (25/6/2010) dinihari WIB, Jepang menjaringkan dua gol melalui tendangan bebas langsung. Sementara itu Korsel mencetak satu gol lewat direct free kick saat menahan imbang Nigeria 2-2. Keisuke Honda, Yasuhito Endo, dan Park Chu-young adalah nama-nama pemain Asia Timur yang berhasil melakukan eksekusi dengan mantap tersebut.

Master tendangan bebas langsung memang boleh disandang Negeri Matahari Terbit. Tetapi Negeri Ginseng mencatat presentase lebih baik dalam pemanfaatan situasi tendangan bebas (baik itu langsung mau pun tidak langsung).

Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, tiga dari lima gol yang diciptakan "Ksatria Taeguk" datang lewat situasi tendangan bebas sementara sisanya hadir usai mereka memanfaatkan kesalahan lawan.

Ketiga gol lewat situasi tendangan bebas itu dibukukan ketika menahan Nigeria 2-2 serta mengalahkan Yunani 2-0. Dua gol merupakan tendangan bebas tak langsung, sedang satu gol lain lahir melalui tendangan bebas langsung.

Korsel--dan juga Jepang tentunya-- bermain dengan Jabulani yang sama dengan yang digunakan oleh kontestan lain. Lalu apa rahasia mereka untuk memaksimalkan free kick yang didapatkan?

"Kami berlatih keras untuk melakukan set-piece, dan Chu-Young saya tunjuk untuk mengeksekusi tendangan bebas dari titik-titik tertentu. Ketika pemain menendang bola sekuat tenaga, maka hasilnya akan melambung di atas gawang. Jadi saya mengatakan agar pemain menendang bola dengan mengutamakan presisi, bukan kekuatan," ulas pelatih Korsel Huh Jung-moo.

"Itu sebabnya sejauh ini belum banyak gol yang terjadi dari tendangan bebas saat ini," pungkas dia.

Sumber : detiksport.com
Baca Selengkapnya..

"Dinamit" Ledakkan Dirinya Sendiri

Kekalahan Denmark oleh Jepang dengan skor 1-3 di Piala Dunia 2010 bisa jadi karena faktor pelatih mereka sendiri yaitu Morten Olsen. Sebelum pertandingan pelatih berusia 60 tahun itu begitu yakin "Dinamit" bisa menghancurkan "Samurai biru" berkeping-keping dengan berbagai modal yang dimilikinya.

Sebelum Jepang "menebas" Nicklas Bendtner dkk di Stadion Royal Bafokeng tadi malam, Olsen sesumbar bahwa timnya yang akan mendampingi sang juara grup Belanda ke perdelapan final. Baginya dari segi pengalaman dan materi pemain, timnya lebih layak menang.

Dengan pemain-pemain yang merumput di liga-liga top Eropa, seperti Nicklas Bendtner di Arsenal, Christian Poulsen bersama Juventus, dan Jon Dahl Tomasson di Feyenoord, Olsen tak ragu akan kehilangan tiga poin. Pengalaman Denmark di ajang internasional juga lebih baik. Mereka juara Eropa 1992 dan maju ke perempat final Piala Dunia 1998.

"Kami memiliki kualitas cukup baik dan punya banyak pengalaman. Saya yakin pengalaman itu akan membuat perubahan. Saya memiliki banyak pemain yang bermain di liga-liga besar. Selain itu, kami juga memiliki pengalaman di pertandingan internasional dan Piala Eropa," jelas Olsen ketika mempersiapkan timnya menghadapi Jepang.

Ucapan Olsen itu mungkin ada benarnya, tapi kenyataan di lapangan berkata lain. Modal materi pemain dan sejarah yang lebih baik justru hancur berkeping-keping. Tim asuhnya tak berdaya menghadapi kecepatan dan bola-bola mati dari pasukan Takeshi Okada.

Kiper Thomas Sorensen, yang bermain di Stoke City, tak berdaya menangkis tembakan Keisuke Honda, yang bermain cemerlang bersama CSKA Moskwa. Sorensen juga takluk oleh sepakan keras Yasuhito Endo, pemain Gamba Osaka. Menjelang laga usai, Sorensen seolah menjadi mainan bagi Honda ketika berhasil mengirim umpan kepada Shinji Okazaki dan berbuah gol ketiga bagi Jepang.

Lalu bagaimana dengan ledakan Denmark? Ternyata dinamit itu mejan, melempem. Bendtner tak berkutik menembus lini pertahanan. Selama 90 menit, ia hanya sekali melepaskan tembakan tanpa ada yang mengarah ke gawang. Setali tiga uang dengan Tomasson, tak kuasa menembus solidnya pertahanan Jepang. Terlepas dari kesuksesannya menjadi algojo penalti, Tomasson hanya bisa melepaskan dua tembakan tepat ke sarang lawan.

Sebenarnya semua omongan Olsen sah-sah saja. Namun, ia lupa Jepang memiliki semangat bushido, yaitu kesetiaan, kehormatan, kepatuhan, dan pengorbanan diri. Prinsip-prinsip semangat bushido, yang selalu menjiwai prajurit Jepang pada abad ke-19. Kini prinsip-prinsip itu telah mengantarkan Jepang ke perdelapan final.

Sumber : kompas.com
Baca Selengkapnya..

Honda: Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Saat tim-tim Afrika berguguran di Piala Dunia 2010 yang digelar di benua mereka, sebaliknya Asia boleh berbangga dengan mengirim dua wakilnya ke babak 16 besar.

Jepang mengikuti jejak Korea Selatan lolos ke babak berikutnya setelah menghancurkan harapan Denmark 3-1 pada laga terakhir Grup E di Stadion Royal Bafokeng, Rustenberg, Jumat (25/6) dinihari WIB.

Kemenangan itu menjadi Jepang menduduki peringkat dua. Di babak 16 besar, The Blue Samurai bertemu juara Grup F, Paraguay.

"Bagi Jepang, ini merupakan kemenangan besar. Saya puas kami bisa menang. Namun, saya tak puas dengan penampilan kami," kata gelandang Keisuke Honda yang membuka kemenangan Jepang melalui tendangan bebas.

Sukses tersebut menjadikan Jepang makin percaya diri. Honda tegaskan kini tidak ada yang tidak mungkin bagi Jepang.

"Pertandingan berikutnya lebih penting. Saya ingin membuktikan tidak ada yang tidak mungkin bagi Jepang," tandas bintang CSKA Moscow ini.

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Gasak Denmark, Jepang Ke-16 Besar

Piala Dunia 2010
Hasil Tanggal 25 Juni 2010

GRUP E
Denmark 1 - 3 Jepang
Jon Dahl Tomasson 81'pen - Keisuke Honda 17', Yasuhito Endo 30', Shinji Okazaki 87'

Satu tiket babak 16 besar dari Grup E akhirnya menjadi milik Jepang setelah wakil Asia itu berhasil menundukkan Denmark di Royak Bafokeng Stadium, Rustenburg, Jumat (25/6) dinihari WIB.

Dengan demikian, Jepang mengisi posisi runner up dan mendampingi Belanda melenggang ke babak selanjutnya. Ada pun Belanda menjadi juara grup dengan menundukkan Kamerun 2-1.

Jepang juga menjadi wakil kedua Asia yang lolos ke fase knock out. Korea Selatan sudah
terlebih dulu melenggang ke babak 16 besar di Grup B. Sementara Korea Utara dan Australia, wakil Asia lainnya, tersingkir.

Jalannya Pertandingan

Denmark mengawali pertandingan dengan baik, namun Jepang yang bisa mencuri keunggulan lebih dulu lewat gol Keisuke Honda di menit 17.

Penyerang Jepang itu mencetak gol spektakuler dari jarak lebih dari 30 meter lewat tendangan bebas yang gagal dihentikan Thomas Sorensen.

Denmark berusaha membalas lewat serangkaian usaha yang digalang John Dahl Tommason. Akan tetapi, setiap peluang yang dimiliki striker veteran Denmark itu tak berakhir manis.

Sementara Jepang di menit 30 berhasil menambah keunggulan mereka juga lewat momen tendangan bebas. Kali ini Yoshihito Endo yang melesakkan bola ke gawang Denmark dengan sepakannya ke arah tiang jauh. Skor 2-0 ini bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Denmark masih menjadi tim dengan inisiatif serangan yang cukup tinggi. Beberapa kali kesempatan dimiliki Tomasson, namun seketika itu juga tak bisa berbuah hasil manis.

Peluang matang Tomasson di menit 70 juga gagal membobol gawang Jepang, setelah umpan yang disodorkan Dennis Rommedahl tak bisa disepaknya dengan baik. Padahal pada saat itu dia berada dalam posisi tak terkawal di kotak penalti Jepang.

Baru di menit 80, Tomasson berhasil mencetak gol, itu pun lewat titik putih penalti, menyusul pelanggaran Makoto Hasebe kepada Daniel Agger di kotak terlarang. Tomasson yang maju sebagai eksekutor melepas tendangan yang berhasil diblok kiper Kawashima, namun bola rebound berhasil diteruskannya ke jala yang kosong tak terkawal.

Akan tetapi, Jepang kembali menjauh setelah counter attack yang dibangun Honda berhasil dituntaskan dengan baik oleh Okazaki. Skor 3-1 ini bertahan hingga berakhirnya pertandingan. Jepang pun mengoleksi enam angka, unggul tiga angka dari Denmark, namun tertinggal tiga poin dari Belanda.

Susunan Pemain:
Denmark: Sorensen, Jacobsen, Agger, Kroldrup (Larsen 56), Simon Poulsen, Christian Poulsen, Jorgensen (Jakob Poulsen 34), Rommedahl, Tomasson, Kahlenberg (Kahlenberg 63), Bendtner

Jepang: Kawashiwa, Komano, Nakazawa, Tulio, Nagatomo, Abe, Hasebe, Matsui (Okazaki 74), Endo (Inamoto 90), Okubo (Konno 89), Honda

Sumber : goal.com
Baca Selengkapnya..

Italia & Prancis 'Pulang Bareng' Lagi

Empat tahun lalu Italia dan Prancis adalah tim yang pulang paling terakhir sebagai finalis Piala Dunia. Kini cerita yang sama kembali terulang namun dengan ending yang sangat berbeda:tragis.

Final Jerman 2006 di Olimpiade Stadium Berlin memanggungkan partai antara Italia dan Prancis. Italia akhirnya keluar sebagai juara usai menundukkan Prancis lewat adu penalti yang juga diwarnai kartu merah Zinedine Zidane karena menanduk Marco Materazzi.

Kini di Afrika Selatan 2010 kedua raksasa Eropa itu kembali menorehkan kisah serupa yaitu pulang ke negaranya masing-masing secara bersamaan. Namun sekarang Azzurri serta Les Blues pulang paling awal karena tersingkir di fase grup.

Si runner up harus kalah bersaing dengan Uruguay, Meksiko dan Afsel dengan jadi juru kunci Grup A. Juara bertahan pun ternyata tak 'mau kalah' dengan angkat koper lebih dini dengan duduk di posisi buncit Grup F di bawah Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru.

Bahkan kedua tim itu mengakhiri Piala Dunianya juga dengan pelatih yang sama, Raymond Domenech di Prancis dan Marcello Lippi di Italia. Nasibmu oh Italia, Prancis!

Sumber : detiksport.com
Baca Selengkapnya..

Cerita Iklan Nike untuk Para Bintangnya

Nike terbilang sukses dalam mengikat penggila bola lewat iklan "Write The Future". Namun kampanye itu justru jadi sebuah "kutukan" bagi para bintangnya yang berlaga di Piala Dunia 2010 ini.

Dilansir oleh Brand Channel, kampanye "Write the Future" Nike merupakan tayangan video berdurasi tiga menit yang menceritakan tentang khayalan pemain-pemain bintang seperti Wayne Rooney, Fabio Cannavaro, Didier Drogba, Cristiano Ronaldo, Frank Ribery dan yang lainnya dalam mengontrol takdir mereka menjadi pemain sepakbola dunia.

Namun sayang bukan cerita manis yang dikecap sebagian besar pemain itu. Yang paling tragis tentunya Cannavaro & Ribery yang mencatat tinta hitam di Piala Dunia kali ini. Mereka gagal membawa Prancis serta Italia berprestasi karena tersingkir lebih dini di fase grup.

Bagaimana dengan Rooney? Meski Inggris mampu lolos ke 16 besar namun penampilan Rooney masih di bawah standar dan jika tak jua mampu memperbaiki formnya bukan tak mungkin Rooney beserta Inggris-nya bisa disingkirkan Jerman.

Drogba pun setali tiga uang. Dengan duduk di posisi ketiga dan memiliki satu poin peluang Pantai Gading lolos terbilang berat. Katakanlah Brasil bisa mengalahkan Portugal namun Drogba dan timnya harus bisa menang dengan selisih gol besar dari Korea Utara. Drogba baru mencetak satu gol dan penampilannya terganggu cedera siku.

Nasib lebih baik mungkin jadi milik Ronaldo yang berhasil menjawab keraguan pengamat usai penampilan buruknya di laga perdana kontra Pantai Gading. Ronaldo jadi inspirator kemenangan sensasional 7-0 Portugal atas Korut. Dan Portugal pun diperkirakan akan lolos ke 16 besar mendampingi Brasil.

Kini ditunggu saja apakah Ronaldo mampu membawa Seleccao Das Quinas melaju lebih jauh. Jejak Ronaldo pun diikuti Landon Donovan dan Tim Howard yang jadi bintang iklan juga dengan membawa Amerika Serika lolos dari grup.

Tak hanya mereka-mereka di atas namun kutukan Iklan Nike berlaku pula untuk Ronaldinho dan Theo Walcott yang turut jadi bintangnya. Boro-boro bisa membela negaranya di Piala Dunia, Ronaldinho dan Walcott terpilih ke timnas saja tidak.

Masih tersisa trio Spanyol yang menjadi bintang 'Write The Future' yaitu Cesc Fabregas, Andres Iniesta dan Gerard Pique. Saat ini ketiganya tengah berjuang membawa Spanyol lolos dari fase grup jika mampu memenangi laga kontra Chile besok.

Apakah ketiganya mengikuti jejak Ronaldo atau Cannavaro serta Ribery? Kita tunggu saja.

Sumber : detiksports.com
Baca Selengkapnya..