Monday, February 11, 2008

The Pharaoh Terbaik di Afrika

Senin, 11/02/2008

Accra - Dibanding tetangganya di Afrika, Mesir bukan penghasil pemain sepakbola top yang kemudian bersinar di Eropa. Tapi sebagai tim, merekalah yang terbaik di Benua Hitam. Para Firaun berkuasa lagi.

Dinihari tadi Mesir mengukuhkan statusnya sebagai tim kuat Afrika setelah menjuarai Piala Afrika dengan menundukkan Kamerun 1-0. Dengan enam gelar juara, tim berjuluk The Pharaohs (Firaun, gelar untuk raja-raja Mesir) adalah negara dengan gelar juara terbanyak.

Ada yang unik merunut sukses Mesir di Piala Afrika jika melihat kekuatan tim skuad besutan Hassan Shehata. Dibanding beberapa tim kontestan Piala Afrika lainnya, tak ada pemain dengan status superstar di skuad Mesir seperti halnya Samuel Eto'o di Kamerun, Didier Drogba di Pantai gading atau Michael Essien di timnas Ghana.

Selama ini Mesir memang terhitung sedikit menelurkan pemain yang kemudian bersinar terang di Eropa. Mido, Hossam Ghaly dan Mohamed Zidan memang merumput di Benua Biru, tapi mereka berada di klub medioker yang bahkan tak selalu jadi pilihan utama.

Keunikan tersebut juga terjadi dalam hal partisipasi mereka di Piala Dunia. Jika Kamerun sudah lima kali lolos dan sekali menembus perempatfinal sementara Nigeria tiga kali lolos dengan dua di antaranya melangkah ke babak kedua. Mesir tercatat baru dua kali merasakan Piala Dunia tahun 1934 dan 1990, itupun cuma jadi penggembira karena selalu tersingkir di babak pertama.

Tapi berlaga di Afrika sepertinya memberi tuah tersendiri buat mereka, seperti yang terjadi di laga final dinihari tadi. Lebih banyak ditekan sepanjang pertandingan, Mesir akhirnya menang 1-0 lewat gol Mohamed Aboutriaka memanfaatkan kesalahan Kapten Kamerun, Rigobert Song.

"Kami harus mengucapkan selamat pada Mesir, mereka pantas mendapatkan kemenangan. Sejujurnya, tim terbaik yang berhasil menang. Jangan lupakan kalau mereka adalah juara bertahan. Dan kemenangan mereka dua tahun lalu bukanlah kebetulan," ungkap bek Kamerun, Bill Tchato di Yahoosport.

Mesir memang membuktikan secara tim mereka lebih baik dari Kamerun karena ini merupakan kemenangan kedua mereka di turnamen ini. Pada laga pembuka di babak fase grup, Ahmed Hassan dkk menundukkan Eto'o cs dengan 4-2.

Mengakui keunggulan lawan bukan berarti Kamerun tidak kecewa. Buat beberapa pemain senior Indomitable Lions, kekalahan atas Mesir membuat mereka gagal mencetak hat-trick juara.

"Pertama saya ingin mengatakan kalau kami merasa kecewa. Yang kedua, jika seseorang membuat kesalahan maka itu melibatkan seluruh tim. Anda tak bisa menyalahkan Rigobert. Saya, Samuel Eto'o dan Rigobert sangat kecewa karena ini bisa menjadi gelar ketiga kami (setelah tahun 2000 dan 2002)," ungkap bek Kamerun yang membela Newcastle United, Geremi. (din/a2s) – Sumber : detiksport.com

No comments:

Post a Comment