Ketua Federasi Sepak Bola Brasil yang juga salah satu dari 24 anggota Komite Eksekutif FIFA, Ricardo Teixeira, terbukti melakukan manipulasi pajak pabean. Brasil kini terancam gagal menyelenggarakan Piala Dunia 2014.
Kasus ini bermula pada 1994 silam, ketika Teixeira kembali ke Brasil usai Piala Dunia di Amerika Serikat. Menurut jaksa penuntut, delegasi Brasil membawa 17 ton produk impor yang seharusnya dikenai beban pajak.
Saat itu, Teixeira menginstruksikan, hanya barang bawaan pemain yang dilaporkan, sementara sisanya lolos dari pemeriksaan pabean. Atas pelanggaran itu, Teixeira mendapat hukuman tidak boleh menduduki jabatan politis dan melakukan aktivitas komersial dengan pemerintah selama tiga tahun.
Selain itu, ia juga dilarang berhubungan dengan pemerintah ataupun menerima keuntungan, seperti insentif pajak atau kredit, baik secara langsung maupun tak langsung.
Mengingat Teixeira merupakan ketua panitia penyelenggaran Piala Dunia 2014 Brasil, sanksi hukum itu membuat Brasil terancam batal jadi tuan rumah. Teixeira diragukan bisa menjalani tugas itu dalam statusnya sebagai pelanggar undang-undang.
Pengacara Teixeira menjelaskan, kliennya bisa terus menjalankan tugas sebagai ketua panitia Piala Dunia 2014. Menurutnya, hukuman itu hanya berlaku kepada Teixeira sebagai individu, dan bukan sebagai pejabat tertentu. Selain itu, Teixeira juga masih akan melakukan banding atas keputusan pengadilan Rio De Janiero itu.
Ini bukan pertama kali Teixeira terjerat hukum. Pada 2001 silam, Kongres Brasil dan senat mengumumkan dugaan korupsi dalam tubuh federasi sepak bola Brasil.
Sumber : kompas.com
Kasus ini bermula pada 1994 silam, ketika Teixeira kembali ke Brasil usai Piala Dunia di Amerika Serikat. Menurut jaksa penuntut, delegasi Brasil membawa 17 ton produk impor yang seharusnya dikenai beban pajak.
Saat itu, Teixeira menginstruksikan, hanya barang bawaan pemain yang dilaporkan, sementara sisanya lolos dari pemeriksaan pabean. Atas pelanggaran itu, Teixeira mendapat hukuman tidak boleh menduduki jabatan politis dan melakukan aktivitas komersial dengan pemerintah selama tiga tahun.
Selain itu, ia juga dilarang berhubungan dengan pemerintah ataupun menerima keuntungan, seperti insentif pajak atau kredit, baik secara langsung maupun tak langsung.
Mengingat Teixeira merupakan ketua panitia penyelenggaran Piala Dunia 2014 Brasil, sanksi hukum itu membuat Brasil terancam batal jadi tuan rumah. Teixeira diragukan bisa menjalani tugas itu dalam statusnya sebagai pelanggar undang-undang.
Pengacara Teixeira menjelaskan, kliennya bisa terus menjalankan tugas sebagai ketua panitia Piala Dunia 2014. Menurutnya, hukuman itu hanya berlaku kepada Teixeira sebagai individu, dan bukan sebagai pejabat tertentu. Selain itu, Teixeira juga masih akan melakukan banding atas keputusan pengadilan Rio De Janiero itu.
Ini bukan pertama kali Teixeira terjerat hukum. Pada 2001 silam, Kongres Brasil dan senat mengumumkan dugaan korupsi dalam tubuh federasi sepak bola Brasil.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment