Tuesday, August 18, 2009

'Kebijakan yang Paradoks dan Memalukan'

Kartu Pengenal untuk Tifosi

Kebijakan pemberlakuan kartu pengenal untuk tifosi dikecam oleh presiden Palermo, Maurizio Zamparini. Menurutnya, kebijakan ini membunuh kebebasan, paradoks, dan memalukan.

Guna mencegah terjadinya kerusuhan antarsuporter sepak bola, pemerintah Italia kembali mengeluarkan kebijakan baru. Mulai Januari 2010 mendatang, seluruh penonton Seri A harus memiliki kartu anggota suporter klub.

Mereka yang memiliki kartu anggota ini akan menjalani proses pemeriksaan keamanan sebelum masuk stadion lebih singkat daripada yang tidak. Untuk laga tandang, bila pendukung dari tim tamu tidak memiliki kartu anggota tersebut tidak diizinkan memasuki stadion.

Kebijakan ini mendatangkan kecaman. Salah satu yang bersuara keras adalah presiden Palermo, Maurizio Zamparini.

"Tidak mungkin membatasi kebebasan jutaan orang yang ingin menyaksikan sepak bola, hanya untuk memberantas ratusan perusuh," ujar Zamparini seperti dikutip dari Football-Italia.

Kartu Pengenal untuk Tifosi

"Aturan ini tidak dibutuhkan karena memberantas kebebasan individu. Tampaknya, hanya kami negara yang menerapkan peraturan itu. Peraturan itu paradoks dan memalukan. Saya malu jadi orang Italia," seru pria berusia 58 tahun itu.

Zamaparini bisa jadi menyadari bahwa melawan peraturan tersebut sangatlah berat. Oleh sebab itu, pria yang membeli Palermo pada tahun 2002 itu meminta tifosi klub-nya untuk bertanggung jawab mengawal sepak bola Italia.

"Politisi di sini tidak kompeten dan fans harus bertanggung jawab. Kelompok suporter Palermo akan tetap terus melawat ke kota-kota lain tanpa berbuat masalah di sana," pungkasnya.


Sumber : detiksport

No comments:

Post a Comment