Kerusuhan yang mewarnai babak play-off Liga Eropa (Piala UEFA) juga terjadi di Rumania, sebelum tuan rumah Slavia Prague menjamu Red Star Belgrade. Suporter tamu bentrok dengan polisi setempat. Polisi akhirnya menahan 150 suporter Red Star.
Selain itu, kerusuhan juga pecah di Rumania, saat Dinamo Bucharesti menjamu Slovan Liberec. Kerusuhan itu terjadi setelah tuan rumah Dinamo ketinggalan 0-2. Pertandingan bahkan akhirnya dihentikan pada menit ke-88.
Sedangkan kerusuhan di Rumania tak sampai menggaggu pertandingan, tapi cukup meresahkan. Ratusan suporter Red Star yang berkumpul di Old Town Square membuat ulah. Mereka melemparkan gelas dan botol-botol bir kepada orang-orang yang lewat. Bahkan, sebagian melempari kaca-kaca.
Polisi antihuru-hara akhirnya turun dan menenangkan mereka. Namun, mereka justru melawan. Sehingga, bentrok suporter Red Star dan polisi ppun tak terhindarkan. Dilaporkan, delapan orang mengalami luka-luka.
"Polisi telah menangkap 150 suporter. Dari jumlah itu, 38 di antaranya akhirnya ditahan untuk diperiksa lebih jauh. Sedangkan 12 orang diantaranya akan dikenai pasal kriminal," jelas juru bicara polisi Republik Ceko, Andrea Zoulova.
Pada pertandingan itu, Slavia akhirnya menang 3-0. Seusai pertandingan, polisi semakin ketat melakukan pengamanan, karena khawatir akan ada kerusuhan susulan.
Suporter dari Serbia memang terkenal sering membuat ulah. Pada April 1995, suporter dua klub Serbia yang selalu berseteru, Partizan dan Red Star Belgrade, juga bentrok. Mereka bahkan kemudian bentrok dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan. Sebanyak 1.300 kursi di stadion dibakar. (AP)
Sumber ; kompas.com
Selain itu, kerusuhan juga pecah di Rumania, saat Dinamo Bucharesti menjamu Slovan Liberec. Kerusuhan itu terjadi setelah tuan rumah Dinamo ketinggalan 0-2. Pertandingan bahkan akhirnya dihentikan pada menit ke-88.
Sedangkan kerusuhan di Rumania tak sampai menggaggu pertandingan, tapi cukup meresahkan. Ratusan suporter Red Star yang berkumpul di Old Town Square membuat ulah. Mereka melemparkan gelas dan botol-botol bir kepada orang-orang yang lewat. Bahkan, sebagian melempari kaca-kaca.
Polisi antihuru-hara akhirnya turun dan menenangkan mereka. Namun, mereka justru melawan. Sehingga, bentrok suporter Red Star dan polisi ppun tak terhindarkan. Dilaporkan, delapan orang mengalami luka-luka.
"Polisi telah menangkap 150 suporter. Dari jumlah itu, 38 di antaranya akhirnya ditahan untuk diperiksa lebih jauh. Sedangkan 12 orang diantaranya akan dikenai pasal kriminal," jelas juru bicara polisi Republik Ceko, Andrea Zoulova.
Pada pertandingan itu, Slavia akhirnya menang 3-0. Seusai pertandingan, polisi semakin ketat melakukan pengamanan, karena khawatir akan ada kerusuhan susulan.
Suporter dari Serbia memang terkenal sering membuat ulah. Pada April 1995, suporter dua klub Serbia yang selalu berseteru, Partizan dan Red Star Belgrade, juga bentrok. Mereka bahkan kemudian bentrok dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan. Sebanyak 1.300 kursi di stadion dibakar. (AP)
Sumber ; kompas.com
No comments:
Post a Comment