Meski dikecam dan diserang sejumlah publik, presiden federasi sepakbola Italia (FIGC) Giancarlo Abete tak mundur dari niatnya memberlakukan peraturan terbaru terkait kuota pemain non-Uni Eropa dalam klub.
Kegagalan Italia di Piala Dunia Afrika Selatan menggiring FIGC memberlakukan kebijakan tak populer, yakni membatasi pemain non-Uni Eropa hanya satu orang per tim atau berkurang dari jumlah semula, dua orang.
"Keputusan pengurangan extracomunari dari dua menjadi satu tak bisa dibatalkan," tegas Abete usai rapat dewan kepada Ansa, Jumat (16/7).
"Saya maklum ada kekecewaan dan kritik dari publik Serie A, tapi keputusan yang diambil masih di dalam kerangka kerja dan sejalan dengan kebijakan olahraga yang ditempuh komite olahraga Italia (CONI) dalam beberapa tahun belakangan."
Sumber : goal.com
Kegagalan Italia di Piala Dunia Afrika Selatan menggiring FIGC memberlakukan kebijakan tak populer, yakni membatasi pemain non-Uni Eropa hanya satu orang per tim atau berkurang dari jumlah semula, dua orang.
"Keputusan pengurangan extracomunari dari dua menjadi satu tak bisa dibatalkan," tegas Abete usai rapat dewan kepada Ansa, Jumat (16/7).
"Saya maklum ada kekecewaan dan kritik dari publik Serie A, tapi keputusan yang diambil masih di dalam kerangka kerja dan sejalan dengan kebijakan olahraga yang ditempuh komite olahraga Italia (CONI) dalam beberapa tahun belakangan."
Sumber : goal.com
No comments:
Post a Comment