Saturday, July 17, 2010

Keretakan Les Bleus Picu Opini Rasis

Disharmoni di tubuh tim Prancis di Piala Dunia 2010 ternyata menyimpan akibat yang lumayan serius. Karena kasus itu, bisa muncul pandangan rasis kepada pemain kulit hitam.

Seperti sudah jadi pengetahuan umum, timnas Prancis tenggelam di Piala Dunia 2010 dengan tidak lolos dari fase grup. Kondisi ini diperparah dengan boikot latihan yang dilakukan para pemain.

Para pemain, dipimpin oleh kapten Patrice Evra, memboikot latihan setelah Nicolas Anelka dikeluarkan dari tim akibat bersitegang dengan pelatih Raymond Domenech.

Di mata eks pemain Prancis, Lilian Thuram, kondisi ini berbahaya. Komposisi Les Bleus yang terdiri dari berbagai ras bagai api dalam sekam karena bisa mengundang opini rasis.

"Orang-orang bisa dengan mudah menyimpulkan kalau semua masalah ini adalah hasil dari terlalu banyaknya pemain berkulit hitam di tim," komentar Thuram kepada L'Equipe yang dikutip AP.

Thuram menambahkan, ia tidak yakin kalau aksi pembangkangan di Afrika Selatan itu didukung seluruh pemain. Eks bek yang kini menjadi pengurus Federasi Sepakbola Prancis (FFF) itu menilai tidak semua pemain harus dihukum, hanya mereka yang memicu boikot itu.

"Terlalu mudah untuk bilang semua pemain setuju," ujar pria pemilik caps terbanyak Prancis dengan 142 penampilan itu.

"Itu tidak benar. Beberapa (pemain) diam karena mereka jadi korban dari situasi ini. Kalau bilang semuanya setuju adalah strategi dari pemimpin (boikot) itu," geram Thuram.

Thuram adalah salah satu pihak yang bersuara paling keras terhadap pembangkangan para pemain Les Bleus. Di mata eks bek Parma dan Juventus itu, Evra seharusnya tidak dipanggil msuk timnas lagi selamanya.

Sumber : detiksport.com

No comments:

Post a Comment