Bek Chelsea John Terry dan bek Queens Park Rangers Anton Ferdinand
menghadiri sidang kasus rasial yang melibatkan mereka, di Westminster
Magistrates' Court, Senin (9/7/2012).
Terry diduga melakukan pelecehan rasial kepada Ferdinand saat pertandingan Premier League di Loftus Road, 23 Oktober 2011. Kejadian bermula dari tindakan Terry meminta penalti, yang dinilai berlebihan oleh Ferdinand. Setelah ditangani Kepolisian Metropolitan, kasus itu dilimpahkan kepada kejaksaan dan diteruskan kepada pengadilan.
Dalam sidang tersebut, Ferdinand mengaku tidak tahu dirinya menjadi sasaran kata-kata Terry sampai seorang teman perempuannya menunjukkan kepadanya rekaman insiden itu di situs YouTube. Menurut Ferdinand, setelah melihat rekaman insiden itu, ia yakin bahwa Terry bicara kasar soal warna kulitnya.
"Aku jelas sangat kecewa dan mungkin tidak akan bereaksi pada saat itu, karena sebagai profesional, Anda tak boleh melakukan itu. Aku mungkin akan memberikan pernyataan resmi soal apa yang terjadi dan memikirkan itu setelah pertandingan," ujar Ferdinand.
"Ketika seseorang menyebut-nyebut warna kulit Anda, masalah menjadi lebih serius dan itu sangat menyakitkan," tambahnya.
Jaksa penuntut Duncan Penny mengatakan bahwa Terry mengeluarkan kata-kata itu sebagai respons atas tindakan Ferdinand yang menyinggung skandal Terry dengan Vanessa Perroncel.
Terry sendiri membantah mengeluarkan kata-kata rasial dengan Ferdinand sebagai sasaran. Menurutnya, Ferdinand salah memahami kata-katanya.
Pembaca gerak bibir dan penerjemah bahasa isyarat, Susan Whitewood, menilai berdasar rekaman insiden itu, bahwa kedua pemain itu bicara dengan kata-kata kasar.
Sidang diperkirakan akan sampai pada vonis dalam waktu lima hari. Jika dinyatakan bersalah, Terry akan dikenai denda paling banyak 2500 poundsterling atau sekitar Rp 36 juta.
Sumber : KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment