Friday, April 4, 2008

Fenerbahce Menebar Mimpi

Kamis, 03/04/2008
Memenangkan pertandingan di kandang sendiri bagi setiap klub adalah hal yang lumrah, tapi buat Fenerbahce kemenangan kali ini adalah luar biasa. Kenapa tidak, klub yang dikalahkan Sari Kanarlayar-julukan Fenerbahce merupakan klub top Liga Inggris dan juga klub unggulan di ajang Liga Champions musim ini, Chelsea.

Keberhasilan meraih poin penuh di rumah sendiri di Istanbul, Kamis (3/4/2008) dinihari WIB dalam leg 1 perempatfinal Liga Champions tahun ini, menjadi modal berharga buat klub berkostum kuning putih ini untuk mencetak sejarah sebagai klub Turki pertama yang lolos ke empat besar Liga Champions.

Mengawali babak pertama dengan kecolongan 0-1 berkat “sumbangan” gol ke gawang sendiri dari Deivid. Bermaksud memotong bola tendangan Florent Malouda yang meluncur ke arah gawang, malah akibatnya masuk ke gawang sendiri. Gol Deivid pada menit 13 ini membuat publik Stadion Sukru Saracoglu hening.

Setelah gol tersebut, Fener bukannya bangkit, kendali pertandingan bahkan terus dipegang oleh The Blues. Malouda, Essien, Drogba, Lampard, Ballack secara bergantian terus menggempur pertahanan Fener yang juga diperkuat oleh Roberto Carlos. Kiper Fenerbahce, Volkan Demirel, berkali-kali menggagalkan serbuan anak-anak pasukan Avraham Grant.

Memasuki babak kedua tim yang diarsiteki oleh legenda Brasil, Zico ini pelan-pelan berhasil mengimbangi permainan Chelsea. Ini dibuktikan dengan peluang yang dibuat oleh Mateja Kezman -mantan punggawa Chelsea- lewat tendangan setengah salto, meskipun bisa diamankan oleh Carlo Cudicini. Chelsea kemudian membalas melalui tendangan keras Ballack dari jarak jauh walaupun masih dapat ditepis oleh Demirel.

Baru pada menit ke 63 Fenerbahce sanggup merubah skor menjadi 1-1 lewat sentuhan kaki kiri Colins Kazim-Richards, setelah menerima umpan lambung dari tengah lapangn dan lolos dari jebkan off side.

Deivid menjadikan dirinya melakoni seperti apa yang dilakukan penjaga gawang Fenerbahce Volkan Demirel saat menghadapi Sevilla di leg 2 perdelapan final. From zero to hero, begitulah ungkapannya. Setelah mencoreng namanya sebagai pemain tersubur klub di Liga Champions tahun ini dengan gol bunuh dirinya di babak pertama. Gelandang serang merangkap tombak asal Brasil ini berhasil membayar lunas dengan penentunya di menit ke 80. Menguasai bola 30 meter dari gawang Chelsea, pemain berkepala plontos itu melepaskan tembakan keras. Bola yang mengarah ke sudut kanan atas gawang Chelsea tersebut tak mampu dijinakkan Cudicini. Gol pun tercipta dan Fenerbahce berbalik unggul 2-1.

No comments:

Post a Comment