
Tidak ada yang pungkiri kalau uang adalah modal utama dalam membangun sebuah tim sepakbola. Tapi tidak bisa juga dipungkiri kalau uang saja akan susah mengangkat sebuah tim. Semestinya klub sepakbola dibangun dengan fondasi uang dan hati.
Mungkin TSG Hoffenheim bisa jadi contoh, klub ”kampung” yang terletak di kota Hoffenheim dan hanya berpenduduk tigaribuan jiwa ini, sekarang lagi bertengger dengan manis di papan atas Bundesliga 1 di antara raksasa-raksasa Bayern Munich, Hamburg SV, Schalke 04, Borussia Dortmund, Werder Bremen, Stuttgart, dan Bayer Leverkusen.
Bagaimana klub yang baru musim ini tampil di kancah tertinggi kompetisi sepakbola Jerman ini bisa sehebat itu? Jawabannya, karena klub ini dibangun dengan dana dan hati.
Pemilik klub ini, Dietmar Hopp (68), adalah pebisnis yang mantan pesepakbola, sehingga dengan dua latar belakang yang pernah dan sedang digelutinya sangat membantu Hopp dalam memenej sumber daya yang ada dalam sebuah klub demi keuntungan keuangan klub tersebut.
Sebagai pendiri perusahaan perangkat lunak komputer sebesar SAP, Hopp semestinya tidak kekurangan apa-apa. Hatinyalah yang memanggil dia kembali ke dunia sepakbola, dan hatinya juga yang mengarahkan dia untuk menginvestasikan dananya pada sebuah klub amatir, Hoffenheim. Bandingkan dengan klub-klub yang jadi sasaran para milyuner lain.
Hopp juga mengerti betul apa-apa saja yang harus dilakukan dalam membangun sebuah tim.
1. Membangun fasilitas latihan modern dan canggih
2. Tidak pernah membeli pemain yang berumur di atas 25 tahun
3. Membangun akademi sepakbola Hoffenheim (umur 12 tahun hingga di bawah 19 tahun), sebagai wujud pembinaan berbasis usia muda.
Hasilnya, usia rata-rata pemain Hoffenheim saat ini adalah 22,5 tahun, dan juara U-17 Jerman adalah klub Hoffenheim U-17.
4. Merekrut pelatih yang berpengalaman di kompetisi Bundesliga 1.
Ralf Rangnick (mantan VfB Stuttgart, Hannover 96 dan Schalke 04), adalah pilihan yang tepat. Buktinya, pada musim pertamanya 2006/2007, Rangnick langsung membawa Hoffenheim dari Divisi Tiga ke Bundesliga 2. Dan di musim keduanya Rangnick berhasil mencatat sejarah dengan membuka pintu untuk pertama kali bagi Hoffenheim ke Bundesliga 1, padahal target waktu yang diberikan Hopp untuk lolos ke kasta tertinggi liga Jerman tersebut adalah tiga tahun.
5. Hopp pun membangun stadion baru, Rhine-Neckar Arena berkapasitas 30 ribu penonton dengan nilai 60 juta euro, untuk menambah pendapatan klub melalui tiket terusan yang direncanakan akan selesai tahun depan.
Menunggu selesainya stadion baru, Hoffenheim berkandang di Stadion Carl-Benz milik klub Mannheim.
Dengan gelontoran dana yang sudah mencapai 120 juta pounds dari dietmar Hopp, akankah TSG Hoffenmein menjelma menjadi kekuatan baru di Bundesliga 1? Sang presiden Hoffenheim, Peter Hofman cukup berujar; "Tak ada yang tak mungkin."
Kalau sukses ini menjadikan contoh bahwa klub akan jaya kalau dibangun dengan hati (jiwa) dan dana.
Pelatih
Ralf Rangnick
Kiper
1. Daniel Haas
27. Ramazan Özcan (
29. Daniel Bernhardt
30. Thorsten Kirschbaum
Belakang
2. Andreas Beck
3. Matthias Jaissle
5. Marvin Compper
13. Zsolt Löw (Hongaria)
14. Christoph Janker
24. Per Nilsson (Swedia)
26. Andreas Ibertsberger (
Tengah
10. Selim Teber (Jerman)
11. Jochen Seitz
17. Tobias Weis
21. Luiz Gustavo Dias (Brasil)
22. Francisco Copado (Spanyol)
23. Sejad Salihovic (
25. Isaac Vorsah (
33. Carlos Eduardo Marques (Brasil)
37. Jonas Strifler
Depan
9. Demba Ba (Senegal/Prancis)
12. Wellington Luis de Sousa (Brasil)
19. Vedad Ibisevic (
20. Chinedu Ogbuke Obasi (
No comments:
Post a Comment