Manchester United bisa menjadi tim kedua yang terkena sanksi tidak boleh membeli pemain baru dari FIFA menyusul Chelsea. Walau terancam, 'Setan Merah' mengaku tak takut.
Ancaman sanksi membayangi MU setelah klub Prancis Le Havre memastikan telah meminta FIFA menyelidiki kasus perekrutan pemainnya, Paul Pogba, oleh juara Inggris itu bulan lalu.
Seorang juru bicara MU menolak dengan tegas bahwa kasus Pogba ini bisa berujung seperti Chelsea yang dilarang membeli pemain dalam dua jendela transfer karena membujuk Gael Kakuta memutus kontrak dengan Lens.
"Sejauh yang kami tahu, kami telah bertindak sesuai dengan aturan dari FIFA dan UEFA dalam hal transfer," elak jubir MU itu kepada Reuters.
Kasus ini mulai mencuat bulan lalu ketika Le Havre menuduh MU menawarkan jumlah uang yang sangat besar kepada Pogba. Pemain berusia 16 tahun itu konon ditawari gaji 3.500 poundsterling (Rp 57 juta) per pekan setelah ia berusia 17 tahun.
Pogba adalah salah satu pemain muda yang paling digadang-gadang jadi bintang di masa depan. Hingga saat ini, proses pendaftaran Pogba belum selesai sehingga ia belum bisa bermain bagi MU.
"Kami tak perlu takut pada apa pun karena kami tak melakukan hal yang salah. Kami tahu Le Havre tidak senang pada kami, tetapi kami telah bertindak benar," tandas jubir MU.
Meski MU sangat yakin tidak bersalah, Le Havre sebaliknya. Klub Prancis yang terdegradasi ke Ligue 2 (Divisi 2) di akhir musim lalu itu yakin bisa menjerat The Red Devils dengan jaring hukum.
"Itu sebuah kasus yang serius. Kami yakin kami akan menang karena ini bukan cuma soal kepentingan klub kami, tetapi juga kepentingan sepakbola," tukas Managing Director Le Havre Alain Belsoeur.
Sumber : detiksport
Ancaman sanksi membayangi MU setelah klub Prancis Le Havre memastikan telah meminta FIFA menyelidiki kasus perekrutan pemainnya, Paul Pogba, oleh juara Inggris itu bulan lalu.
Seorang juru bicara MU menolak dengan tegas bahwa kasus Pogba ini bisa berujung seperti Chelsea yang dilarang membeli pemain dalam dua jendela transfer karena membujuk Gael Kakuta memutus kontrak dengan Lens.
"Sejauh yang kami tahu, kami telah bertindak sesuai dengan aturan dari FIFA dan UEFA dalam hal transfer," elak jubir MU itu kepada Reuters.
Kasus ini mulai mencuat bulan lalu ketika Le Havre menuduh MU menawarkan jumlah uang yang sangat besar kepada Pogba. Pemain berusia 16 tahun itu konon ditawari gaji 3.500 poundsterling (Rp 57 juta) per pekan setelah ia berusia 17 tahun.
Pogba adalah salah satu pemain muda yang paling digadang-gadang jadi bintang di masa depan. Hingga saat ini, proses pendaftaran Pogba belum selesai sehingga ia belum bisa bermain bagi MU.
"Kami tak perlu takut pada apa pun karena kami tak melakukan hal yang salah. Kami tahu Le Havre tidak senang pada kami, tetapi kami telah bertindak benar," tandas jubir MU.
Meski MU sangat yakin tidak bersalah, Le Havre sebaliknya. Klub Prancis yang terdegradasi ke Ligue 2 (Divisi 2) di akhir musim lalu itu yakin bisa menjerat The Red Devils dengan jaring hukum.
"Itu sebuah kasus yang serius. Kami yakin kami akan menang karena ini bukan cuma soal kepentingan klub kami, tetapi juga kepentingan sepakbola," tukas Managing Director Le Havre Alain Belsoeur.
Sumber : detiksport
No comments:
Post a Comment