Wednesday, May 26, 2010

FIFA Larang Gerak Tipu Saat Penalti

Menjelang Piala Dunia di Afrika Selatan, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) mengeluarkan peraturan baru tentang tendangan penalti.

Peraturan baru itu melarang pemain untuk melakukan tipuan dengan cara pura-pura menendang bola sebelum melakukan eksekusi penalti.

Jika trik lama itu tetap dilakukan, maka wasit diberi kewenangan untuk memberikan kartu kuning. Selain itu, jika bola masuk, maka tendangan harus diulangi.

Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke menjelaskan peraturan baru itu usai pertemuan International Football Association Board (IFAB) yang dipimpin Presiden FIFA Sepp Blatter di Markas FIFA di Zuriich, Swiss.

Peraturan baru itu menyatakan ”Melakukan tipuan dengan berlari saat menendang penalti untuk mengecoh kiper itu diperbolehkan, namun melakukan tipuan dengan pura-pura menendang setelah pemain berhenti berlari adalah pelanggaran, dan pemain harus mendapat peringatan.”

Peraturan baru ini dibuat karena aksi tipuan di kotak penalti marak dilakukan di Amerika Selatan, di mana pemain berhenti mengayunkan kaki sebelum menyentuh bola untuk melihat ke arah mana kiper bergerak, setelah itu bola pun ditendang.

Selain itu FIFA juga mulai memberikan kewenangan lebih kepada wasit keempat atau wasit cadangan untuk ikut mengamati jalannya pertandingan diperbolehkan untuk memberikan masukan mengenai insiden yang terjadi di lapangan.

“Sekarang perannya (wasit keempat) juga penting, sebagai wasit lain di dalam lapangan,” ujar Valcke.

Meski begitu wasit utama tetap memegang wewenang penuh atas keputusan yang akan diambilnya saat memimpin pertandingan.

IFAB juga menyepakati untuk melakukan eksperimen penggunaan empat asisten wasit di dalam lapangan.Percobaan sistem itu bisa diterapkan di liga dan ajang konfederasi pada dua musim mendatang. Tapi uji coba itu, tidak diwajibkan.

Blatter dan IFAB pernah mengkampanyekan penggunaan teknologi elektronik untuk membantu wasit membuat keputusan jika terjadi gol yang kontroversial karena bola masih dekat dengan garis gawang.

UEFA juga telah melakukan eksperimen menambah dua ekstra asisten wasit. Perkembangannya, sebagian menyatakan respons positif, sebagian lagi skeptis dengan sistem tersebut, namun mereka tetap mendukung uji coba yang lebih banyak lagi.

Valcke menambahkan kedepan, uji coba itu harus dilakukan secara konsisten dalam satu musim agar bisa mendatangkan pengalaman lengkap mengenai sistem tersebut.

“Jika FA Premier League memutuskan untuk melakukan uji coba itu, mereka harus melakukannya dari awal sampai akhir musim,” katanya.

Negara yang ingin menjalani uji coba itu harus mendapat persetujuan lebih dulu dari IFAB pada akhir Juli nanti.

Sumber : okezone.com

No comments:

Post a Comment