Kekalahan Ghana melawan Uruguay di babak perempatfinal Piala Dunia 2010, sekaligus mengakhiri petualangan tim-tim Afrika di turnamen empat tahunan ini. Pada masa istirahat pertandingan menjelang putaran semifinal, pemerintah Afrika Selatan dan FIFA meluncurkan program bertajuk Sepakbola Memberi Harapan.
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma dan Presiden FIFA, Sepp Blatter meluncurkanprogram ini di Kota Alexandra, Johannesburg.
"Tujuan dari program Sepakbola Memberi Harapan adalah untuk menjalin hubungan antara orang-orang dari seluruh dunia dan bisa menyebarkan harapan baru melalui sepakbola,â kata Blatter sembarimenegaskan bahwa program ini diharapkan bisa memberikan perubahan social.
Blatter mengatakan, diluncurkannya program ini sekaligus untuk memberikan wawasan kepada setiap orang bahwa pertandingan sepakbola yang didasari semangat yang baik, bisa memberikanmanfaat positif.
Zuma memuji FIFA yang telah menghadirkan turnamen Piala Dunia di Afrika Selatan dan merupakan tuan rumah yang pertama di benua Afrika. Dia menegaskan, sebelumnya tidak ada yang percaya kalau Afrika Selatan bisa menggelar turnamen akbar.
"Sejak satu dekade lalu, tidak seorang pun percaya bahwa kami mampumelakukannya. Tetapi Afrika Selatan telah membuktikan kepada setiap orang bahwa negaranya sukses menjadi tuan rumah,â kata Zuma.
Saat turnamen berhenti selama dua hari, banyak orang berkumpul di kawasan bersejarah Soweto, Vilakazi Street. Lokasi yang menjadiikon Nelson Mandela ini menjadi tempat bagi masyarakat Afrika untuk meyampaikan salam perpisahan kepada Tim Ghana yang telah mengharumkan Afrika di Piala Dunia tahun ini.
Para pemain The Black Stars pun tampak melambaikan tangan dari dalam bus yang ditumpanginya di dekat museum Mandela. Striker Asamoah Gyan mendapat pujian paling meriah dari sejumlah orang yang menghadiri upacara pelepasan ini. Anak-anak kecil dengan vuvuzela-nya berlari mengiringi perjalanan bus yang membawa para pemain Ghana.
Sumber : http://id.sports.yahoo.com
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma dan Presiden FIFA, Sepp Blatter meluncurkanprogram ini di Kota Alexandra, Johannesburg.
"Tujuan dari program Sepakbola Memberi Harapan adalah untuk menjalin hubungan antara orang-orang dari seluruh dunia dan bisa menyebarkan harapan baru melalui sepakbola,â kata Blatter sembarimenegaskan bahwa program ini diharapkan bisa memberikan perubahan social.
Blatter mengatakan, diluncurkannya program ini sekaligus untuk memberikan wawasan kepada setiap orang bahwa pertandingan sepakbola yang didasari semangat yang baik, bisa memberikanmanfaat positif.
Zuma memuji FIFA yang telah menghadirkan turnamen Piala Dunia di Afrika Selatan dan merupakan tuan rumah yang pertama di benua Afrika. Dia menegaskan, sebelumnya tidak ada yang percaya kalau Afrika Selatan bisa menggelar turnamen akbar.
"Sejak satu dekade lalu, tidak seorang pun percaya bahwa kami mampumelakukannya. Tetapi Afrika Selatan telah membuktikan kepada setiap orang bahwa negaranya sukses menjadi tuan rumah,â kata Zuma.
Saat turnamen berhenti selama dua hari, banyak orang berkumpul di kawasan bersejarah Soweto, Vilakazi Street. Lokasi yang menjadiikon Nelson Mandela ini menjadi tempat bagi masyarakat Afrika untuk meyampaikan salam perpisahan kepada Tim Ghana yang telah mengharumkan Afrika di Piala Dunia tahun ini.
Para pemain The Black Stars pun tampak melambaikan tangan dari dalam bus yang ditumpanginya di dekat museum Mandela. Striker Asamoah Gyan mendapat pujian paling meriah dari sejumlah orang yang menghadiri upacara pelepasan ini. Anak-anak kecil dengan vuvuzela-nya berlari mengiringi perjalanan bus yang membawa para pemain Ghana.
Sumber : http://id.sports.yahoo.com


No comments:
Post a Comment