Sir Trevor Brooking meyakini, jika Inggris tidak segera melakukan perbaikan dalam pembinaan pemain muda, masa depan sepakbola negara itu akan terancam.
"Saya tak merasa ada pemain muda yang begitu berkualitas yang kami miliki saat ini, kecuali kami bisa menemukan secara cepat satu atau dua, tapi itu sulit terwujud," ujarnya kepada Guardian.
"Saya sangat menyadari tak ada jalan pintas dan jawaban mudah, tapi kami harus fokus pada pengembangan jangka panjang. Kuncinya adalah kami harus memiliki pelatih lebih berkualitas yang memiliki akses kepada pemain di usia dini."
FA kini tengah mengkaji program The Future Game untuk merevolusi metode kepelatihan di Inggris. Program tersebut akan dikirimkan ke seantero penjuru negara untuk menimbulkan perubahan.
Masalah serupa pernah dialami Jerman sepuluh tahun lalu. Ketika itu, Italia, Spanyol, dan Prancis merajalela turnamen usia dini. Namun, federasi sepakbola Jerman menginvestasikan dana £500 juta untuk membangun program pembinaan pemain mereka. Dalam dua tahun terakhir, Jerman berhasil merajai ajang Piala Eropa U-17, U-19, dan U-21.
Berangkat dari sukses negara rivalnya, Inggris berharap segera membuka Pusat Sepakbola Nasional di Burton-on-Trent, sebagai tahap pertama mencetak sukses di level taruna.
Hambatan utama yang dialami Inggris adalah terbatasnya dana yang dimiliki FA. Klub Liga Primer menghabiskan dana £30 juta per tahun untuk mengembangkan akademi. Bandingkan dengan Jerman yang mengucurkan dana hingga £80 juta.
Sumber : goal.com
"Saya tak merasa ada pemain muda yang begitu berkualitas yang kami miliki saat ini, kecuali kami bisa menemukan secara cepat satu atau dua, tapi itu sulit terwujud," ujarnya kepada Guardian.
"Saya sangat menyadari tak ada jalan pintas dan jawaban mudah, tapi kami harus fokus pada pengembangan jangka panjang. Kuncinya adalah kami harus memiliki pelatih lebih berkualitas yang memiliki akses kepada pemain di usia dini."
FA kini tengah mengkaji program The Future Game untuk merevolusi metode kepelatihan di Inggris. Program tersebut akan dikirimkan ke seantero penjuru negara untuk menimbulkan perubahan.
Masalah serupa pernah dialami Jerman sepuluh tahun lalu. Ketika itu, Italia, Spanyol, dan Prancis merajalela turnamen usia dini. Namun, federasi sepakbola Jerman menginvestasikan dana £500 juta untuk membangun program pembinaan pemain mereka. Dalam dua tahun terakhir, Jerman berhasil merajai ajang Piala Eropa U-17, U-19, dan U-21.
Berangkat dari sukses negara rivalnya, Inggris berharap segera membuka Pusat Sepakbola Nasional di Burton-on-Trent, sebagai tahap pertama mencetak sukses di level taruna.
Hambatan utama yang dialami Inggris adalah terbatasnya dana yang dimiliki FA. Klub Liga Primer menghabiskan dana £30 juta per tahun untuk mengembangkan akademi. Bandingkan dengan Jerman yang mengucurkan dana hingga £80 juta.
Sumber : goal.com
No comments:
Post a Comment