Tim nasional Brasil yang pulang kampung setelah tersisih di perempat final, kalah 1-2 dari Belanda, harus menerima cercaan dari pendukung setia mereka. Gelandang Felipe Melo menjadi sasaran utama cercaan, karena dinilai sebagai biang kekalahan tim juara dunia lima kali itu.
Melo yang bermain di Juventus, mencetak gol bunuh diri yang membuat Belanda menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Dia kemudian dikartu merah wasit, karena menginjak sayap Belanda Arjen Robben. Sedangkan gol pertama Brasil, merupakan buah dari umpan terobosannya yang diselesaikan dengan baik oleh Robinho.
Kendati demikian, Melo, 27, menyatakan Robben terlalu overakting. Dia juga merasa wasit terlalu keras menghukumnya. Melo menyatakan kartu merah itu menjadi saat terburuk sepanjang karier, dia tetap berpikir telah tampil bagus di Piala Dunia.
Saat di bandara, Melo menjadi sasaran pendukung yang marah. Dia dianggap sebagai 'ayah dari kekalahan' Brasil. Melo harus dikawal rapat dari kejaran suporter, sebelum akhirnya masuk ke mobil ayahnya.
Mantan ujung tombak Brasil Ronaldo juga mengecam melalui akun Twitter dengan mengatakan: "Felipe Melo lebih baik tidak datang bersama Brasil untuk liburan."
Ronaldo juga mengungkapkan kesalah pahaman Melo dan kiper Julio Cesar. Pasalnya keduanya sama-sama memburu bola, dan justru bola mengenai kepala Melo dan meluncur ke gawang sendiri.
Sedangkan kiper Julio Cesar tetap mendapatkan sanjungan. "Saya sangat emosional, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pendukung Brasil. Ini menjadi buah dari kerja kami selama tiga setengah tahun," tutur kiper Inter Milan Italia itu.
Sementara itu, beberapa pemain seperti Kleberson, Gilberto Melo, Juan, dan Thiago Silva menghadapi pendukung Brasil yang marah, termasuk juga tim dokter Jose Luiz Runco, serta asisten teknik Jorginho.
Sumber : mediaindonesia
Melo yang bermain di Juventus, mencetak gol bunuh diri yang membuat Belanda menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Dia kemudian dikartu merah wasit, karena menginjak sayap Belanda Arjen Robben. Sedangkan gol pertama Brasil, merupakan buah dari umpan terobosannya yang diselesaikan dengan baik oleh Robinho.
Kendati demikian, Melo, 27, menyatakan Robben terlalu overakting. Dia juga merasa wasit terlalu keras menghukumnya. Melo menyatakan kartu merah itu menjadi saat terburuk sepanjang karier, dia tetap berpikir telah tampil bagus di Piala Dunia.
Saat di bandara, Melo menjadi sasaran pendukung yang marah. Dia dianggap sebagai 'ayah dari kekalahan' Brasil. Melo harus dikawal rapat dari kejaran suporter, sebelum akhirnya masuk ke mobil ayahnya.
Mantan ujung tombak Brasil Ronaldo juga mengecam melalui akun Twitter dengan mengatakan: "Felipe Melo lebih baik tidak datang bersama Brasil untuk liburan."
Ronaldo juga mengungkapkan kesalah pahaman Melo dan kiper Julio Cesar. Pasalnya keduanya sama-sama memburu bola, dan justru bola mengenai kepala Melo dan meluncur ke gawang sendiri.
Sedangkan kiper Julio Cesar tetap mendapatkan sanjungan. "Saya sangat emosional, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pendukung Brasil. Ini menjadi buah dari kerja kami selama tiga setengah tahun," tutur kiper Inter Milan Italia itu.
Sementara itu, beberapa pemain seperti Kleberson, Gilberto Melo, Juan, dan Thiago Silva menghadapi pendukung Brasil yang marah, termasuk juga tim dokter Jose Luiz Runco, serta asisten teknik Jorginho.
Sumber : mediaindonesia


No comments:
Post a Comment