Friday, July 16, 2010

Teixeira: Brasil 2014 Masih Mencari Bentuk

Ricardo Teixeira, PD 2014 menyimpan banyak PR. (Peksi Cahyo/Bolanews.com)

Perhelatan SA 2010 telah berakhir dengan cantik karena melahirkan sebuah juara dunia baru yang memecah hegemoni sejumlah negara adi daya dalam dunia sepak bola. Berikutnya, negara yang menjadi tuan rumah adalah sang super power itu sendiri, negara yang berstatus sebagai pentacampeon: Brasil.

Bagaimana kesiapan negeri terbesar di Amerika Selatan itu dalam menerima tongkat estafet kepanitiaan PD dari Afsel pekan lalu? Kepada BOLA dan insan pers internasional di Soccer City pada Kamis minggu lalu, Presiden CBF yang telah berkuasa selama 21 tahun, Ricardo Teixeira, memaparkan rencana negerinya untuk menjadi tuan rumah PD 2014 lewat sebuah sesi tanya jawab seru.

Tuan Ricardo Teixeira, bagaimana Anda menyikapi kritik Sekjen FIFA, Jerome Valcke, yang mengatakan Brasil hingga satu bulan lalu sama sekali belum mengerjakan apa-apa untuk PD 2014?

Benar memang kami terlambat dalam mematangkan perencanaan karena masalah budget yang belum kunjung tuntas. Sejak ditunjuk menjadi tuan rumah enam tahun lalu, kami telah melakukan banyak hal di atas kertas. Hasilnya, minggu lalu kami mendapatkan perencanaan anggaran yang detil hingga Desember nanti untuk proses renovasi dan pembangunan beberapa stadion.

Bila Afsel punya Johannesburg sebagai pusat perhelatan PD 2010, bagaimana dengan Brasil? Apakah di Sao Paulo pusatnya?

Jujur harus saya katakan saya belum tahu. Kami belum menentukan apakah pusatnya di Sao Paulo, di Brasilia, atau di Rio de Janeiro. Semua belum diputuskan hingga sekarang, tapi bisa saya pastikan bahwa isu mengenai adanya rencana untuk membatalkan status Sao Paulo sebagai salah satu kota tuan rumah adalah bohong.

Bagaimana dengan rencana mendirikan 12 stadion di negara seluas Brasil? Apakah itu tidak akan membuat masalah transportasi menjadi sesuatu yang sulit untuk dipecahkan?

Meski masih kasar, kami bisa sampaikan bahwa pemerintah Brasil berniat untuk membagi kota-kota tuan rumah nanti dalam empat region besar. Tiap wilayah akan terdiri dari sebuah paket sistem transportasi darat dan udara yang terpadu hingga bisa meminimalkan waktu tempuh. Prioritas kami nanti untuk mengatasi hal ini adalah dengan membicarakan pembangunan bandara, bandara, dan bandara.

Kepada siapa kelak panitia lokal Brasil 2014 akan bertanggung jawab kelak? Pada pemerintah atau CBF?

Saya tidak tahu. Panitia lokal hingga hari ini belum terbentuk dan banyak hal yang menyangkut sumber daya manusia masih dalam tahap perencanaan. Tapi, saya mendengar bahwa stadion-stadion di Afrika Selatan saja bisa dibangun dalam waktu singkat. Stadion Cape Town dibangun dalam waktu 2,5 tahun, dan Soccer City dibangun selama tiga tahun. Jadi, kami masih punya waktu.

Bagaimana Anda memandang PD 2010? Apa yang bisa dipelajari dari perhelatan PD kali ini, terutama dalam penanganan kriminalitas?

Masalah kriminal itu adalah persoalan di semua negara di seluruh dunia. Saya sering bepergian dan masalah seperti itu bahkan bisa kita dapati di Amerika Serikat. Kami telah mengirim tim pemantau yang menganalisis semua permasalahan di Afrika Selatan saat ini dan kami akan meniru apa yang baik dan belajar dari kesalahan yang terjadi di sini.

Timnas Brasil tersingkir terlalu awal di Afsel ini, apa pengaruhnya terhadap moral pemerintah Brasil untuk mendukung PD 2014?

Itu sama sekali tidak ada hubungannya. Pemerintah Brasil telah menyatakan dukungannya pada kami jauh sebelum PD 2010 digelar dan sikap mereka tidak akan berubah meski terjadi pergantian kepemimpinan sekalipun. Rakyat Brasil amat antusias dengan status kami sebagai tuan rumah.

Apa pesan yang ingin disampaikan Brasil lewat peluncuran logo PD 2014 sebenarnya?

Logo itu melambangkan cara pandang orang Brasil dalam memandang sepak bola. Sepak bola adalah inspirasi bagi kami dalam menjalani kehidupan. Filosofi dasarnya adalah mengenai semangat untuk mencapai cita-cita, sehingga tidak mungkin kami membiarkan Piala Dunia 2014 akan terpuruk dalam pelaksanaannya kelak.

Sumber : www.bolanews.com

No comments:

Post a Comment