Mantan gelandang klub Liga Primer Indonesia
(LPI) Bandung FC Lee Hendrie terancam dinyatakan bangkrut oleh kantor
pendapatan dan pajak Inggris. Ancaman itu muncul setelah kantor
pendapatan dan pajak Inggris mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi
London pekan kemarin.
Dilansir suratkabar Birmingham Mail, kasus yang dikenal dengan sebutan petisi kreditor pemerintah itu akan disidangkan pada 27 Januari mendatang.
Dilansir suratkabar Birmingham Mail, kasus yang dikenal dengan sebutan petisi kreditor pemerintah itu akan disidangkan pada 27 Januari mendatang.
Hendrie yang pernah menerima gaji sebesar £24
ribu per pekannya itu, belum lama ini telah menjual tanah seluas 14
ribu meter persegi senilai £1,7 juta. Pada tahun 2006, Hendrie membeli
mansion seharga £1,6 juta.
Badan pertanahan setempat mencatat, Bank Barclay telah menyita sementara properti milik Hendrie atas perintah pengadinal Warwick County pada 25 Agustus lalu.
Hendrie merupakan direktur enam perusahaan, lima diantaranya mempunyai reputasi bagus, dan satu lagi sudah dilikuidasi.
Dalam wawancara Birmingham Mail dengan Hendrie pada Agustus lalu, Hendrie mengungkapkan aktivitas tiap harinya setelah tidak merumput lagi.
“Saya sekarang terbiasa bangun pukul 05.00, dan menatap dinding, bertanya-tanya apakah bisa kembali lagi,” ujar Hendrie.
“Saya sudah mengikuti latihan kemanapun, berlari, bermain lima lawan lima bersama saudara saya dan teman-temannya di liga lokal.”
“Ini memalukan. Menelpon sejumlah teman untuk datang bermain, dan mencocokkan jumlah pemain agar bisa bermain sepakbola. Untuk saat ini, itu yang saya lakukan.”
Badan pertanahan setempat mencatat, Bank Barclay telah menyita sementara properti milik Hendrie atas perintah pengadinal Warwick County pada 25 Agustus lalu.
Hendrie merupakan direktur enam perusahaan, lima diantaranya mempunyai reputasi bagus, dan satu lagi sudah dilikuidasi.
Dalam wawancara Birmingham Mail dengan Hendrie pada Agustus lalu, Hendrie mengungkapkan aktivitas tiap harinya setelah tidak merumput lagi.
“Saya sekarang terbiasa bangun pukul 05.00, dan menatap dinding, bertanya-tanya apakah bisa kembali lagi,” ujar Hendrie.
“Saya sudah mengikuti latihan kemanapun, berlari, bermain lima lawan lima bersama saudara saya dan teman-temannya di liga lokal.”
“Ini memalukan. Menelpon sejumlah teman untuk datang bermain, dan mencocokkan jumlah pemain agar bisa bermain sepakbola. Untuk saat ini, itu yang saya lakukan.”
Sumber : goal.com
No comments:
Post a Comment