Tuesday, September 24, 2013

Gaji Setahun Pemain Ini Habis Untuk Judi Sehari

Mantan pemain Manchester United, Keith Gillespie - (Foto:Riset)

Status lajang dan banyak uang membuat pemain sepak bola gampang tergoda untuk berjudi. Itulah pengakuan mantan pemain Manchester United, Keith Gillespie.



Berbeda dengan Indonesia, dimana berjudi merupakan hal yang terlarang. Berjudi di Inggris merupakan bagian dari hiburan orang dewasa. Gillespie, jebolan akademi pemain Manchester United, membeberkan bagaimana ia menghabiskan gajinya untuk judi.

“Kondisi yang sama yang membuat saya dulu tertarik mendapatkan uang cepat masih ada di sana,” kata Gillespie, seperti dilansir Metro.

“Anda selesai latihan dan pada siang hari Anda pulang ke rumah dan, jika Anda belum menikah, Anda mungkin pulang ke rumah yang kosong atau sendirian di kamar hotel. Anda bosan dan punya banyak waktu, banyak uang untuk bermain-main,” ia menambahkan.

Mantan pemain yang kini berusia 38 tahun itu mengungkapkan bahwa berjudi semakin mudah karena bisa diakses lewat internet dan telepon, sehingga orang bisa mengalami kerugian lebih besar daripada yang ia alami dulu.

“Sudah banyak nama-nama pemain yang kecanduan judi yang dipublikasikan tetapi saya jamin masih banyak di luar sana yang belum disebutkan,” katanya.

Gillespie memulai karir sepak bola profesional bersama MU pada tahun 1993 dan dilepas ke Newcastle United pada 1995. Penghasilannya pun melonjak drastis, kecanduannya akan judi pun makin meningkat.

Pada 29 Oktober 1995 siang, hari yang disebutnya sebagai Jumat Kelam, pria kelahiran Irlandia Utara kalah hingga 47 ribu Pound (892 juta Rupiah kurs saat ini) untuk judi balap kuda. Keesokan harinya, Gillespie bertekad mencari kemenangan untuk menutupi kerugiannya namun malah kembali merugi hingga 15 ribu Pound. Saat itu, total nilai sebesar itu setara dengan gaji setahun untuk pemain muda minim pengalaman.

Menikah dan berkeluarga menjadi jalan keluar Gillespie dari ketergantungannya terhadap judi. Meski tidak sepenuhnya menjauhkannya dari dunia judi.

“Saya bukan pesepak bola pertama yang mengalami ini dan pasti bukan yang terakhir. Judi mulai merambah segala bidang permainan. Sekarang sudah menjadi masalah tesendiri.”

“Tetapi itu bukan masalah saya sekarang. Sekarang saya punya tiga anak dan saya sadar akan tanggungjawab saya. Saya mungkin terlambat dewasa dibandingkan kebanyakan orang tetapi sekarang saya ingin menjamin kebutuhan finansial anak-anak saya,” Gillespie mengaskan.

“Jika saya mulai merasa judi menimbulkan masalah lagi buat saya, saya akan mencari bantuan. Tetapi sekarang jika saya bertaruh, biasanya saat golf dan itu tidak sering. Saya menyesali fakta bahwa saya kehilangan banyak uang, tetapi itulah karakter saya, mencari keramaian. Itu bagian dari hidup saya sebagai pesepak bola profesional dan saya takka mengubahnya. Saya menjalani impian saya,” ia mengakhiri.

Gillespie pernah memperkuat 12 tim sepanjang karirnya dan mengakhirinya di tim semiprofesional Longford Town.

Sumber : inilah.com

No comments:

Post a Comment