Tuesday, September 24, 2013

Inilah 10 Manajer 'Tergila' di Tanah Inggris

Paolo Di Canio (Foto: Getty Images)

Paolo Di Canio harus mengakhiri kisah manis dengan Sunderland setelah hanya tujuh bulan menjabat sebagai manajer The Black Cats. Usai gagal membawa Sunderland meraih satupun kemenangan di Premier League musim 2013-14, manajer asal Italia itu pun didepak dari kursi manajer Sunderland.



Sosok Di Canio awalnya memang sering dikritisi saat menggantikan Martin O'Neill. Sifatnya yang berapi-api sempat mendapatkan julukan 'Pelatih Gila'. Namun, siapa sajakah 'Pelatih Gila' lainnya di tanah Inggris selain Di Canio? Berikut adalah daftar 10 manajer 'Tergila' di Inggris.

10 Manajer Tergila Inggris Dalam Dua Dekade Terakhir
 
Steve Coppell (Manchester City, Oktober 1996 - November 1996). 
Saat itu Man.City berada di kasta kedua sepak bola Inggris, atau Divisi Championship. Saat melakoni debut dengan The Citizens, Coppell sempat menyebut Manchester dengan 'Madchester' karena dianggap sepak bola kota tersebut gila. Sebulan menangani The Citizens, Man.City gagal bangkit dan hanya duduk di peringkat 17 Divisi Satu, akhirnya Coppell pun dipecat.

Andres Villas-Boas (Chelsea, Juni 2011-Maret 2012)
Menjadi salah satu manajer termuda Inggris saat itu, Andres Villas-Boas sempat menjanjikan. Portofolionya yang membawa Porto meraih treble winners musim lalu sempat memberikan harapan pada publik Stamford Bridge. Namun, di umurnya yang masih sangat muda saat itu, 33 tahun, AVB gagal membawa para pemain senior Chelsea menuruti perkataanya. Akhirnya, setelah kalah dari Everton pada bulan Februari 2012, manajer asal Portugal itu pun dipecat.

Christian Gross (Tottenham Hotspurs, November 1997 - September 1998)
Ketika Spurs menunjuk manajer asal Swis ini, pertanyaan mulai muncul di benak para pendukung Spurs; 'Siapa Orang Ini sebenarnya?'. Gross memang tidak terkenal saat itu, prestasinya hanya membawa gelar juara tim asal Swiss, Grasshopper. Kegilaannya terjadi saat dia membeli tiket kereta bawah tanah, dia berteriak saat itu "Saya ingin ini (tiket) karena ini adalah tiket menuju impian saya!".

Ruud Gullit (Newcastle, Agustus 1998-Agustus 1999). 
Karier Gullit sebagai manajer sempat menjanjikan kala menangani Chelsea. Ekspektasi tinggi pun terlihat dari para pendukung Newcastle. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, Gullit sempat membangku cadangkan ikon Newcastle saat itu, Alan Shearer dan kapten Rob Lee. Bahkan Gullit sempat memberikan nomor punggung Lee kepada Kieron Dyer yang lebih muda pada waktu itu.

Graham Westley (Preston North End, Januari 2012-Februari 2013)
Westley bisa dibilang sebagai manajer yang 'nyeleneh'. Pada tugas pertamanya sebagai manajer, Westley memberitahu line-up untuk pertandingan pertamanya lewat pesan singkat kepada para pemainnya pada pukul 2 pagi.

Steve Kean (Blackburn Rovers, Desember 2010-September 2012)
Menggantikan sosok Sam Allardyce, Steve Kean sempat diragukan kapabilitasnya sebagai seorang manajer. Sayangnya karier Kean sebagai manajer tak berjalan mulus, menangani Blackburn sebanyak 74 pertandingan, setengahnya atau 37 pertandingan berakhir dengan kekalahan. Akhirnya, setelah hampir dua tahun menangani klub yang kini bermain di Divisi Championsip itu dia mengundurkan diri, apalagi fans Blackburn juga tak menginginkannya di pos manajer.

Joe Kinnear (Newcastle, September 2008-April 2009)
Awal karier Kinnear sebagai manajer saja sudah tak baik. Baru pertama kali diperkenalkan sebagai manajer baru Newcastle, Kinnear langsung menyumpah serapah para jurnalis yang datang. Pada suatu kesempatan, Kinnear juga menyebut salah satu pemainnya saat itu, Charles N'Zogbia dengan sebutan 'Insomnia'. Usai kejadian itu, N'Zogbia mengaku tak ingin lagi bermain di bawah asuhan Kinnear.

Graham Taylor (Timnas Inggris, Juli 1990-November 1993)
Penunjukkan Taylor sebagai manajer timnas Inggris memang tidak diharapkan oleh publiknya sendiri. Melihat hasil-hasil buruk yang pernah diraihnya pun publik Inggris merasa pemilihan Taylor sebagai sebuah kesalahan.

Brian Clough (Leeds United, Juli 1974-September 1974)
Brian Clough merupakan salah satu manajer berbakat pada masanya. Dia sempat membawa Derby County menjuarai Liga Inggris. Prestasinya pun langsung dilirik oleh Leeds yang kala itu merupakan tim besar. Namun sayang, kariernya bersama Leeds tak berlangsung lama. Dia hanya menukangi tim yang bermarkas di Elland Road itu selama 44 hari. Ketidak sukaan para pemain Leeds menjadi salah satu penyebabnya. Bagaimana tidak, saat baru datang sebagai manajer baru Clough berujar bahwa medali para pemain Leeds harus dibuang karena menurutnya hal tersebut diraihnya karena bermain curang.

Paolo Di Canio (Sunderland, Maret 2013-September 2013)
Penunjukkan Di Canio sebagai manajer Sunderland mengejutkan banyak pihak. Eks pemain Lazio itu mengaku dirinya sebagai penganut paham politik fasis yang tidak disukai di daratan Inggris. Selebrasinya saat mengalahkan Newcastle di laga perdananya pun sempat menjadi headlines berita-berita di Inggris.

NB: Berita di atas diambil menurut laporan Dailymail

Sumber : Duniasoccer.com 

No comments:

Post a Comment